TASIKMALAYA – Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional dalam upacara peringatan Hari Pahlawan 2025 di Istana Negara, Senin (10/11/2025).
Penetapan ini menjadi momen bersejarah bagi gerakan buruh Indonesia, mengingat Marsinah adalah simbol perjuangan kaum pekerja untuk keadilan dan hak-hak buruh.
BACA JUGA : Tiga Nilai Utama Hari Pahlawan, Pesan Wali Kota Tasikmalaya untuk Generasi Penerus
Marsinah dikenal sebagai aktivis buruh yang vokal menuntut perbaikan nasib rekan-rekannya di PT Catur Putra Surya (CPS), Porong, Sidoarjo. Ia ditemukan tewas pada Mei 1993 setelah mengalami penyiksaan, dan sejak itu namanya menjadi ikon perjuangan kelas pekerja di Indonesia.
Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, menyambut gembira keputusan pemerintah tersebut.
“Alhamdulillah akhirnya menjadi kenyataan. Apa yang diperjuangkan oleh Marsinah anggota SPSI di pabrik jam tangan PT CPS adalah hal yang benar dan mulia,” ujar Jumhur, dikutip dari rmol.id.
Sebelum diumumkan resmi, Presiden Prabowo sebenarnya sudah mengindikasikan rencana ini dalam pidato Hari Buruh 1 Mei di Monas. Saat itu, ia menyebut bahwa pejuang buruh perempuan asal Nganjuk itu layak menerima gelar Pahlawan Nasional pernyataan yang langsung disambut gemuruh ribuan buruh yang hadir.
Ketua DPD LEM KSPSI Jawa Timur, Muhaji, menyebut Marsinah sebagai sosok yang tak gentar melawan ketidakadilan.
“Walau hanya anggota biasa, Marsinah bersuara lantang dan berhasil menggalang solidaritas buruh. Berkat keberaniannya, banyak tuntutan pekerja akhirnya dikabulkan,” ujar Muhaji.
Kini, penetapan gelar Pahlawan Nasional bagi Marsinah menjadi bentuk pengakuan negara atas perjuangan kaum buruh yang selama ini kerap terpinggirkan. Bagi KSPSI dan seluruh pekerja di Indonesia, nama Marsinah akan terus dikenang sebagai pahlawan keadilan dan martabat buruh Indonesia. (LS)
