TASIKMALAYA –Presiden Prabowo Subianto menegaskan arah baru kebijakan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur nasional. Dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (12/6), Presiden menyebutkan bahwa proyek-proyek infrastruktur ke depan akan lebih mengandalkan peran sektor swasta, baik dari dalam maupun luar negeri, ketimbang mengandalkan perusahaan BUMN.
“Kita butuh mitra yang efisien, yang menguasai teknologi modern. Karena itu, saya arahkan agar peran swasta dalam infrastruktur ditingkatkan,” ujar Presiden Prabowo.
Ia menekankan, pemerintah akan memberikan kemudahan bagi investor swasta, termasuk kemudahan perizinan dan jaminan keamanan proyek.
“Swasta harus dibantu dan difasilitasi. Proyek-proyek mereka harus dijaga agar tidak terganggu. Itu strategi kita,” imbuhnya.
BACA JUGA : ESDM Segera Lantik Dirjen Gakkum, Siap Tertibkan Tambang Ilegal
Di saat bersamaan, Presiden juga menyampaikan kritik tajam terhadap kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia menilai banyak BUMN yang mulai kehilangan semangat kompetitif dan terlalu bergantung pada dukungan dana negara melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN).
“Sering kali BUMN merasa kalau kerjanya lambat tidak apa-apa. Kalau boros, tinggal minta PMN. Apa ini PMN terus?” sindir Prabowo, dikutip dari hopolis.com.
Menurutnya, kondisi itu jauh berbeda dibanding perusahaan swasta yang dituntut untuk efisien dan mandiri tanpa suntikan dana dari negara.
“Coba tanya perusahaan besar internasional, ada enggak mereka minta PMN?” tambahnya.
Kebijakan ini menandai pergeseran signifikan dalam pendekatan pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur dan sinyal kuat bagi pelaku usaha swasta untuk terlibat lebih aktif di sektor strategis nasional. (*)
