TASIKMALAYA – Ratusan domba dan kambing tampil bak peragawan dan peragawati di atas catwalk dalam gelaran Pesta Patok yang digelar di Lapangan Upacara Kantor Bupati Tasikmalaya. Kontes bergengsi ini mempertemukan sebanyak 850 ekor domba dan kambing dari 700 peternak se-Kabupaten Tasikmalaya yang bersaing memperebutkan gelar juara di berbagai kategori.
Ajang tahunan ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi wadah silaturahmi bagi para peternak serta kesempatan emas menaikkan nilai jual hewan ternak.

Ketua HPDKI (Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Yuda, menjelaskan bahwa kontes ini bahkan melibatkan peserta yang pernah berlaga di ajang Piala Presiden.
“Ajang ini jadi kebanggaan peternak. Yang menang, harganya bisa melonjak sampai Rp40–50 juta per ekor,” ujarnya.
Dalam Pesta Patok, penampilan domba dan kambing menjadi sorotan utama. Para peternak mendandani hewan ternaknya dengan berbagai aksesori. Bulu mereka dirapikan, leher dihiasi, dan tanduk dipoles agar terlihat gagah dan memesona. Ini bukan hanya soal bobot, tetapi juga estetika.
BACA JUGA : Ribuan Warga Meriahkan Pawai Ta’aruf 1 Muharam di Manonjaya, Jadi Simbol Hijrah Kolektif Menuju Kebaikan
Terdapat berbagai kategori penilaian, mulai dari Raja Kasep Moel, Raja Petet Moel Satu Pasang, Raja Pedaging, Ratu Bibit, hingga Raja Daging Ekstrem.
Dewan juri yang terdiri dari akademisi Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, perwakilan HPDKI Jabar, dan dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan, menilai hewan dari segi keindahan fisik hingga kesehatan.
“Selain mempromosikan kualitas domba dan kambing unggulan, kontes ini juga mendukung ketahanan pangan dan potensi ekonomi daerah,” ujar Tayang Wahyudin, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tasikmalaya.
Tak hanya itu, Pesta Patok tahun ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Bhayangkara ke-79 dan Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya ke-394.

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kekompakan dan kreativitas masyarakat dalam menjaga serta mengembangkan budaya peternakan lokal.
“Pesta Patok bukan hanya ajang pamer domba terbaik, tetapi juga bentuk kebanggaan dan silaturahmi peternak. Ini juga simbol bahwa ternak kita sehat, kuat, dan bernilai jual tinggi,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Ahmad Nurjaman, menyebut bahwa merawat domba bukan perkara mudah. Biaya pakan, vitamin, hingga perawatan bisa cukup tinggi, namun sebanding dengan hasilnya jika domba menjuarai kontes.
BACA JUGA : Kata Pelatih Vietnam Timnas Indonesia U-23 Punya Kans Jadi Juara Piala AFF 2025, Ini Alasannya!
Pemerintah daerah pun berharap agar event ini bisa berlanjut dan diperluas. Tidak hanya untuk domba dan kambing, tetapi juga kontes ternak sapi dan kerbau agar potensi peternakan Tasikmalaya semakin bersinar. (rzm)