TASIKMALAYA – Shalat dhuha adalah salah satu amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan besar di sisi Allah SWT. Bukan hanya sebagai bentuk penghambaan, tetapi juga sebagai sarana untuk memohon kecukupan rezeki dan perlindungan Allah sepanjang hari.
1. Shalat Dhuha sebagai Shalat Permohonan Rezeki
Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah SAW menyampaikan firman Allah:
“Wahai Anak Adam, janganlah engkau malas melakukan shalat empat rakaat di pagi hari (shalat dhuha), niscaya Aku akan mencukupi kebutuhanmu hingga sore hari.”
(HR. Abu Daud)
Hadis ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang mengingat-Nya di pagi hari melalui shalat dhuha. Dengan melakukannya, Allah berjanji untuk mencukupi kebutuhan hamba tersebut hingga hari berakhir.
2. Shalat Sunnah sebagai Penyempurna Kekurangan
Shalat dhuha juga disebut sebagai amal persediaan. Mengapa demikian? Karena shalat sunnah bisa menjadi penutup kekurangan dari shalat wajib.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Jika shalatnya baik, ia beruntung. Jika rusak, ia merugi. Jika ada kekurangan dalam shalat wajibnya, Allah berfirman: ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah? Maka sempurnakanlah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnah.’ Setelah itu barulah amalan lainnya dihitung.”
(HR. Ash-habus Sunan, dari Abu Hurairah RA)
Artinya, shalat dhuha menjadi cadangan amal yang sangat berharga untuk memperbaiki kekurangan dalam shalat fardhu kita.
3. Dijauhkan dari Api Neraka
Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa shalat dhuha—ditunaikan setelah duduk berdzikir sejak subuh—dapat menjadi sebab seseorang diharamkan dari api neraka.
“Barangsiapa melakukan shalat fajar kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit, lalu melaksanakan shalat dhuha dua rakaat, maka Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka.”
(HR. Al-Baihaqi)
Keutamaan ini menunjukkan betapa besar nilainya shalat dhuha di sisi Allah SWT.
Doa Shalat Dhuha
Setelah melaksanakan shalat dhuha, dianjurkan membaca doa berikut:
Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-‘ismata ‘ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardli fa akhrijhu, wa in kaana mu‘assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu, wa in kaana ba‘iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini ma aataita ‘ibaadakash-shaalihiin.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku berada di langit, turunkanlah; jika berada di bumi, keluarkanlah; jika sulit, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah. Dengan kebenaran dhuha-Mu dan kekuasaan-Mu, berikanlah aku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”
Shalat Dhuha dan Sedekah: Pelipat Ganda Rezeki
Untuk memaksimalkan pintu rezeki, shalat dhuha dapat dipadukan dengan sedekah. Allah menjanjikan balasan berlipat:
“Perumpamaan orang yang bersedekah di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, setiap bulir seratus biji.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Artinya, sedekah bisa menjadi penguat dan pembuka tambahan selain shalat dhuha.
Ringkasan Keutamaan Shalat Dhuha
Berikut beberapa keutamaannya yang bersumber dari hadis sahih:
-
Penggugur dosa, bahkan sebanyak buih di lautan.
-
Pencari dan pengundang rezeki, serta dicukupkan kebutuhan harian.
-
Diharamkan dari api neraka bila dilakukan dengan amalan yang menyertainya.
-
Dibangunkan istana di surga bagi yang rutin melaksanakan 12 rakaat.
-
Dicatat sebagai orang taat (awwabin).
-
Penyempurna kekurangan shalat wajib.
-
Pengganti sedekah seluruh persendian tubuh.
-
Tidak termasuk golongan yang lalai di sisi Allah.
Sumber : Disadur dari berbagai sumber












