TASIKMALAYA — Suasana akrab dan penuh semangat kolaborasi mewarnai agenda Silaturahmi Saudagar Muslim Muhammadiyah yang digelar di Singaparna, (27/11/2025). Kegiatan ini menjadi ruang temu penting bagi para pelaku usaha Muhammadiyah untuk membangun jejaring bisnis sekaligus memperkuat kontribusi ekonomi umat di Kabupaten Tasikmalaya.
BACA JUGA : Viral Warga Marahi Ketua RT di Cilolohan Karena Tak Lagi Terima Bansos, Begini Penjelasan Pemkab Tasikmalaya
Wakil Bupati Tasikmalaya yang hadir sekaligus membuka acara mengatakan bahwa Muhammadiyah telah lama menjadi mitra strategis pemerintah, terutama dalam pendidikan, sosial, dan pengembangan ekonomi. Ia menegaskan perlunya akselerasi bersama antara pemerintah daerah dan pengusaha Muhammadiyah agar UMKM serta industri kreatif lokal semakin tumbuh.
“Pertumbuhan ekonomi daerah butuh kolaborasi semua pihak. Saudagar Muhammadiyah punya potensi besar yang harus disinergikan,” ucapnya.
Acara ini turut menghadirkan para tokoh dan pelaku usaha Muhammadiyah dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, fashion, perbankan syariah, hingga industri kreatif, seperti:
-
Iwa Kurniawan — Ketua PD Muhammadiyah Kab. Tasikmalaya
-
M. Ihsan Abdusami — Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis & Pariwisata
-
Hj. Ecin Kuraesin — Owner Samson Jaya
-
H. Andi Ramadhan — Owner X-Sha
-
Toni Puji Kurnia — Owner Gehel Snack
-
H. Ridwan — Owner Mitra Fajar Group
-
Para saudagar, UMKM binaan, lembaga, dan organisasi otonom Muhammadiyah
Silaturahmi ini menjadi ruang diskusi sekaligus peluang memperluas jaringan bisnis. Para pelaku usaha saling berbagi pengalaman, peluang kolaborasi, hingga strategi penguatan pasar lokal agar produk ekonomi umat lebih mudah menembus pasar yang lebih kompetitif.
Melalui momentum ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berharap lahir sinergi yang lebih solid antara pemerintah dan saudagar Muhammadiyah untuk mendorong ekonomi daerah yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing.
Silaturahmi saudagar seperti ini dianggap penting untuk memperkuat ekosistem UMKM, mencetak pengusaha baru, serta membuka akses pembiayaan syariah yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal. (LS)
