TASIKMALAYA – Para peneliti dari KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology) di Korea Selatan menemukan metode revolusioner untuk memulihkan sel kanker menjadi sel normal, dengan memanfaatkan titik kritis dalam proses perubahan sel.
Dalam studi yang dilaporkan oleh Korea Net, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi fase transisi kritis — sebuah kondisi tidak stabil yang terjadi sesaat sebelum sel sehat berubah menjadi sel kanker.
Pada fase ini, karakteristik sel sehat dan sel kanker berada dalam kondisi campuran dan saling memengaruhi.
BACA JUGA : 10 Manfaat Lari Pagi, Nomor Terakhir Jadi Rahasia Pria Sejati
Peneliti menggunakan pendekatan biologi sistem untuk menganalisis fase transisi tersebut dan berhasil mengembangkan teknologi yang dapat mendeteksi saklar molekuler, yakni mekanisme yang dapat membalikkan perubahan sel kanker menjadi normal kembali.
Penelitian ini diuji pada sel kanker usus besar, dan hasilnya menunjukkan bahwa melalui pengaktifan saklar ini, sel kanker dapat dikembalikan ke sifat aslinya sebagai sel sehat.
Menurut Prof. Cho Kwang-Hyun dari Departemen Bio and Brain Engineering di KAIST, “Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita dapat memanipulasi momen-momen krusial dalam proses pembentukan kanker untuk mengubah arah perkembangan sel tersebut,” seperti dikutip dari detikhealth.
Temuan ini dianggap sebagai terobosan dalam dunia medis, karena membuka peluang untuk mengembangkan terapi kanker yang tidak merusak, tetapi justru mengembalikan fungsi normal sel yang sebelumnya telah berubah menjadi ganas. (*)