TASIKMALAYA — Memasuki awal November 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa 55,5 persen zona musim di Indonesia telah memasuki musim hujan. Pergeseran angin monsun yang semakin aktif disebut menjadi faktor utama yang memodulasi periode hujan dan kemarau di wilayah Nusantara.
BACA JUGA : BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi dan Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Indonesia
Berdasarkan analisis BMKG, periode dasarian II (11–20 November 2025) akan ditandai peningkatan curah hujan di sebagian besar Indonesia. Kondisi ini juga membuat sejumlah wilayah berada dalam status potensi banjir kategori Tinggi, terutama di daerah dengan intensitas hujan ekstrem dan topografi rawan genangan maupun longsor.

Prediksi Curah Hujan 11–20 November 2025
1. Wilayah dengan Curah Hujan Menengah (50–150 mm/dasarian)
BMKG memprakirakan hujan kategori menengah akan terjadi di banyak wilayah, meliputi:
-
Sebagian besar Sumatera
-
Sebagian besar Jawa
-
Sebagian besar Bali
-
Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)
-
Sebagian besar Kalimantan
-
Sebagian besar Sulawesi
-
Maluku Utara dan sebagian besar Maluku
-
Papua Barat dan sebagian besar Papua
Kondisi hujan menengah ini disebut sebagai indikasi normalnya fase awal musim hujan di banyak provinsi, terutama di wilayah selatan khatulistiwa.
2. Wilayah dengan Curah Hujan Tinggi–Sangat Tinggi (>150 mm/dasarian)
Sejumlah wilayah diprediksi mengalami hujan intensitas tinggi hingga sangat tinggi, yang berpotensi memicu banjir maupun tanah longsor:
-
Sebagian kecil Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung
-
Sebagian kecil Banten dan Jawa Barat
-
Sebagian kecil Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara
-
Sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara
-
Sebagian wilayah Papua bagian tengah
BMKG mengingatkan agar pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak lanjutan seperti genangan, banjir bandang, hingga longsor.
Wilayah dengan Potensi Banjir Kategori Tinggi
Selain prediksi curah hujan, BMKG juga merinci sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami banjir kategori Tinggi pada periode 11–20 November 2025. Daerah-daerah tersebut meliputi:
Banten
-
Lebak
-
Pandeglang
Jawa Barat
-
Bogor
-
Cianjur
-
Garut
-
Kota Bogor
-
Kota Sukabumi
-
Purwakarta
-
Subang
-
Sukabumi
-
Sumedang
-
Tasikmalaya
Jawa Tengah
-
Kabupaten Banjarnegara
-
Banyumas
-
Cilacap
-
Kebumen
-
Pekalongan
Jawa Timur
-
Banyuwangi
-
Jember
Bali
-
Badung
-
Buleleng
-
Jembrana
Nusa Tenggara Barat
-
Lombok Barat
-
Lombok Tengah
Nusa Tenggara Timur
-
Alor
-
Belu
-
Kota Kupang
-
Kupang
-
Lembata
-
Malaka
-
Manggarai
-
Manggarai Barat
-
Manggarai Timur
-
Rote Ndao
-
Sabu Raijua
-
Sumba Barat
-
Sumba Barat Daya
-
Sumba Tengah
-
Sumba Timur
-
Timor Tengah Selatan
-
Timor Tengah Utara
Sulawesi Selatan
-
Bantaeng
-
Barru
-
Bone
-
Bulukumba
-
Gowa
-
Jeneponto
-
Kota Makassar
-
Maros
-
Pangkajene dan Kepulauan
-
Sinjai
-
Takalar
BMKG Imbau Masyarakat Tetap Waspada
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem, terutama hujan lebat yang dapat turun dalam waktu singkat. Pemerintah daerah diminta memastikan kesiapsiagaan sarana mitigasi seperti sistem peringatan dini, saluran drainase, hingga stok kebutuhan darurat bila terjadi banjir atau longsor.
(LS)












