Kabupaten Tasikmalaya

Viral, Guru PAUD Culamega Kecelakaan Saat Menuju Kota untuk Cairkan BSU

×

Viral, Guru PAUD Culamega Kecelakaan Saat Menuju Kota untuk Cairkan BSU

Sebarkan artikel ini
Guru PAUD di Tasikmalaya Celaka Saat Perjuangan Cairkan BSU Rp600 Ribu. Foto: istimewa

TASIKMALAYA – Perjuangan berat harus dilalui Heni Hermawati, seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Falah Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya. Niatnya untuk mencairkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp600 ribu justru berakhir pilu setelah mengalami kecelakaan lalu lintas saat perjalanan menuju Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA : Puluhan Pelajar SMKN 1 Cipatujah Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, 33 Orang Jalani Perawatan

Heni bersama keluarganya berangkat dari pedalaman Culamega pada Rabu (1/10/2025) dini hari pukul 04.00 WIB menuju Bank BNI di Cikurubuk, Kota Tasikmalaya. Jarak yang ditempuh sekitar 70 hingga 87 kilometer dengan waktu perjalanan hingga tiga jam. Namun nahas, di kawasan Sukaraja perjalanannya terhenti karena kecelakaan.

Guru PAUD di Tasikmalaya Celaka Saat Perjuangan Cairkan BSU Rp600 Ribu. Foto: istimewa

“Jarak tempuh dari Culamega ke Kota Tasikmalaya sekitar tiga jam. Guru tersebut berangkat subuh demi mendapatkan giliran pencairan BSU. Tetapi di lapangan, pihak bank hanya mengeluarkan 10 nomor antrean per hari,” ujar Kepala Desa Bojongsari, Guruh Ivan Kurniawan.

Ivan menambahkan, kondisi tersebut membuat para guru PAUD dari pedalaman harus menunggu hingga dua bulan lebih untuk bisa mendapat giliran pencairan. Bahkan ketika tiba waktunya, jika ada persyaratan administrasi yang dianggap kurang lengkap, mereka terpaksa kembali lagi keesokan harinya.

Lebih ironis lagi, bantuan BSU yang hendak dicairkan Heni hanya senilai Rp600 ribu, namun setelah dipotong saldo yang mengendap, dana bersih yang diterima hanya Rp550 ribu.

Kades Bojongsari menegaskan agar organisasi profesi guru seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) maupun Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) segera turun tangan.

“Arusik atuh, ulah nepikeun dulur urang di pedalaman Tasela ripuh (tolonglah, jangan sampai saudara-saudara kita di Tasik Selatan dipersulit),” tegas Ivan.

Ia mendorong agar pencairan BSU bisa dilakukan secara kolektif melalui perwakilan, bukan dengan cara menyulitkan guru yang harus menempuh perjalanan jauh dan berisiko.

Video perjuangan Heni Hermawati, Guru PAUD asal Culamega, yang mengalami kecelakaan saat hendak mencairkan BSU tersebut kini viral di media sosial Instagram dan menuai sorotan publik. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *