TASIKMALAYA – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memicu bencana longsor di sejumlah titik. Salah satu yang terdampak parah terjadi di kawasan Citerewes, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi, yang menyebabkan dua pipa transmisi utama milik Perumda Air Minum Tirta Sukapura putus total.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Perumda Tirta Sukapura, Rubi Azhara, mengatakan longsor terjadi pada Kamis (6/11/2025) tengah malam, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Akibatnya, distribusi air bersih ke sejumlah wilayah pelayanan terganggu parah.
“Sebagaimana maklum, telah terjadi bencana longsor di daerah Citerewes Kecamatan Sariwangi yang mengakibatkan terputusnya dua buah pipa transmisi utama ukuran 300 mm PDAM yang melayani area Sariwangi, Tasik Barat, Tasik Timur, Tamansari, Cibeureum, Kawalu, hingga Manonjaya. Pelanggan terdampak sekitar 24 ribu sambungan langganan,” ujar Rubi Azhara, Sabtu sore (8/11/2025).
Menurutnya, wilayah yang terdampak meliputi Cabang Tamansari, Kawalu, Cibeureum, Manonjaya, Singaparna, serta Tasik Barat dan Tasik Timur. Tim teknis langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat, namun medan yang berat dan kondisi cuaca menjadi kendala utama.

“Satu pipa berhasil disambung kembali, sementara satu pipa lainnya masih dalam proses perbaikan. Upaya penyambungan tidak mudah karena potensi longsor susulan masih tinggi dan hujan deras terus turun,” katanya.
Rubi menjelaskan bahwa posisi pipa berada di tebing yang labil, sehingga membutuhkan kehati-hatian ekstra. Selain bekerja sama dengan pemerintah desa, kecamatan, TNI, dan Polri, pihak perusahaan juga menyiapkan langkah darurat agar distribusi air tetap berjalan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan unsur pemerintah dan aparat keamanan. Sebagai langkah darurat, dilakukan penyambungan pipa dan pengiriman air melalui truk tangki ke titik-titik strategis, seperti rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan permukiman warga yang membutuhkan pasokan mendesak,” paparnya.
Ia menambahkan, perbaikan dilakukan secara bertahap. Hingga Sabtu siang, satu jalur pipa berhasil tersambung dan mulai menyalurkan air ke sebagian wilayah, namun tekanan air masih rendah.
“Hari ini sekitar pukul 14.00, alhamdulillah satu pipa transmisi sudah tersambung. Kami berharap proses normalisasi bisa berangsur. Namun waktu perbaikan total belum bisa dipastikan karena faktor cuaca,” tutur Rubi.
Perumda Tirta Sukapura juga membuka layanan suplai air melalui mobil tangki. Warga yang membutuhkan dapat mengajukan bantuan melalui ketua RT atau perangkat desa setempat.
“Kami berterima kasih atas kesabaran dan pengertian pelanggan. Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Rubi.
Sementara itu, warga terdampak mulai merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. Weni Herliawati, warga Perum Marhamah, Sambongjaya, mengaku sudah dua hari harus mengambil air dari kran depan perumahan karena pasokan belum kembali normal.
“Harus angkut air bolak-balik dari kran depan. Air memang sudah mulai keluar tapi belum maksimal. Semoga PDAM cepat menyelesaikan perbaikan pipanya,” ucap Weni.
Hingga Sabtu sore, sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya mulai teraliri kembali, namun tekanan air masih lemah. Perumda Tirta Sukapura menyebut proses perbaikan total akan terus dilanjutkan hingga seluruh pelanggan kembali mendapat pasokan normal. (rzm)












