Kabupaten Tasikmalaya

Muhammadiyah Siap Bangun Rumah Sakit Baru di Tasikmalaya, Pemkab Siapkan Lahan

×

Muhammadiyah Siap Bangun Rumah Sakit Baru di Tasikmalaya, Pemkab Siapkan Lahan

Sebarkan artikel ini
Muhammadiyah memastikan siap membangun RS Muhammadiyah setelah Pemkab menyiapkan lahannya. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

TASIKMALAYA – Peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 di Kabupaten Tasikmalaya menjadi momentum penting bagi Pemerintah Daerah dan keluarga besar Muhammadiyah dalam memperkuat kontribusi organisasi tersebut di sektor pendidikan, kesehatan, serta pengembangan pilar baru ekonomi bisnis.

BACA JUGA : Silaturahmi Saudagar Muhammadiyah Se-Tasikmalaya: Wabup Ajak Pelaku Usaha Perkuat Ekonomi Umat

Salah satu agenda utama yang mencuri perhatian adalah rencana pendirian Rumah Sakit Muhammadiyah di Kabupaten Tasikmalaya. Rencana ini disebut akan menjadi langkah strategis dalam memperluas pemerataan layanan kesehatan di daerah.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, menegaskan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi yang konsisten menghadirkan amal usaha bermanfaat bagi masyarakat, terutama melalui sekolah, layanan kesehatan, dan kegiatan sosial.

“Selama ini kita mengenal Muhammadiyah dengan berbagai amalnya, dari pendidikan, kesehatan, hingga sosial. Hari ini Muhammadiyah juga bertransformasi dan bergerak di bidang usaha. Ini sangat membantu memajukan SDM Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Asep Sopari usai menghadiri Milad Muhammadiyah ke-113 di Pondok Pesantren Al-Furqon, Singaparna, Sabtu (29/11/2025).

Muhammadiyah memastikan siap membangun RS Muhammadiyah setelah Pemkab menyiapkan lahannya. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

Asep menambahkan, Pemkab Tasikmalaya saat ini hanya memiliki satu rumah sakit daerah, yakni RSUD KHZ Musthafa. Karena itu, kehadiran rumah sakit baru akan sangat membantu dalam pemerataan layanan.

“Pelayanan kesehatan perlu diperluas. Muhammadiyah dikenal dengan PKU di berbagai daerah. Kami menyambut baik rencana pendirian Rumah Sakit Muhammadiyah di Tasikmalaya agar pelayanan bisa terbagi dan lebih maksimal,” jelasnya.

Ketua PP Muhammadiyah, KH. Dr. Anwar Abbas, menyampaikan bahwa selama ini Muhammadiyah kuat di dua bidang utama: pendidikan dan pelayanan kesehatan. Namun memasuki usia lebih dari satu abad, Muhammadiyah kini menambah pilar ketiga, yaitu ekonomi bisnis.

Menurutnya, banyak kader Muhammadiyah yang bekerja di perusahaan besar, namun tidak terhubung secara langsung dengan penguatan ekonomi organisasi.

“Pendidikan dan kesehatan kita sudah bagus. Sekarang kita menambahkan pilar ketiga, yaitu ekonomi bisnis. Banyak kader bekerja sebagai manajer di perusahaan besar, tapi belum terhubung dengan Muhammadiyah,” tegas Anwar Abbas.

Ia menilai aset-aset Muhammadiyah memiliki potensi ekonomi besar jika dikelola secara profesional, termasuk rencana pembangunan rumah sakit di Tasikmalaya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Iwa Kurniawan, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengkaji peningkatan status Klinik Utama Muhammadiyah menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah tipe D.

“Kami sedang berupaya meningkatkan status klinik menjadi rumah sakit. Kami sudah berkoordinasi dengan rumah sakit Muhammadiyah lain dan mendapat respons positif dari Pemkab Tasikmalaya terkait perizinan,” ujarnya.

Selain itu, Iwa membenarkan adanya tawaran dari Pemkab Tasikmalaya untuk pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah di wilayah timur Tasikmalaya. Pemerintah daerah disebut telah menyiapkan lahan, sementara pembangunan akan dibiayai langsung oleh Muhammadiyah.

“Tanahnya disediakan Pemkab, sementara anggaran pembangunan menjadi tanggung jawab Muhammadiyah. Ini bertahap, karena kebutuhannya besar. Untuk peningkatan status klinik saja kami menghitung membutuhkan sekitar Rp 41 miliar, mulai dari pembebasan lahan, pembangunan gedung, hingga pengadaan fasilitas,” terangnya.

Kolaborasi antara Pemkab Tasikmalaya dan Muhammadiyah ini diharapkan dapat memperkuat pelayanan publik serta mengakselerasi kemandirian ekonomi masyarakat.

Pendirian Rumah Sakit Muhammadiyah dinilai menjadi langkah strategis dalam menjawab kebutuhan layanan kesehatan yang semakin mendesak, khususnya bagi masyarakat wilayah timur Kabupaten Tasikmalaya. (Rizky Zaenal Mutaqin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *