TASIKMALAYA – Suasana di kompleks Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Kamis (23/10), berubah bak stadion megah dunia. Sorak sorai penonton, bendera berkibar, dan semangat sportivitas membuncah saat Turnamen Olahraga Antar PC IKPM se-Dunia resmi dibuka. Inilah “Piala Dunia ala Gontor”, tempat ribuan alumnus unjuk kemampuan, bukan demi trofi semata, melainkan menghidupkan semangat persaudaraan lintas generasi.
BACA JUGA : Aksi Pencurian Motor di Ciawi Terekam CCTV, Pelaku Gasak Motor dan Helm Sekaligus
Turnamen akbar ini diikuti oleh puluhan tim dari berbagai cabang Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) di seluruh Indonesia dan mancanegara. Beragam cabang olahraga dipertandingkan, mulai dari sepak bola, basket, hingga futsal semuanya menjadi ajang adu gengsi antaralumni yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kepondokan: sportivitas, ukhuwah, dan kebersamaan.
Dalam seremoni pembukaan, Kajasdam V Brawijaya Kolonel Agus Sulistyo membuka turnamen dengan semangat tinggi. Ia menegaskan bahwa Gontor memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi emas Indonesia, bahkan lewat lapangan olahraga.
“Setelah 100 tahun, Gontor telah melahirkan kader umat yang berkiprah di masyarakat. Olahraga di sini bukan sekadar olahraga, melainkan media pendidikan dan perekat umat,” ujar Kolonel Agus di hadapan ribuan santri dan peserta.
Riuh tepuk tangan pun menggema di depan Laboratorium Sains PMDG, lokasi pembukaan turnamen. Spanduk bertuliskan “100 Tahun Gontor” berkibar megah, menjadi saksi dimulainya kompetisi yang disebut-sebut sebagai “Piala Dunia versi Gontor”.
Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun Gontor, Al-Ustadz Assoc. Prof. Dr. Khoirul Umam, dalam sambutannya menegaskan bahwa turnamen ini lebih dari sekadar laga perebutan piala. Menurutnya, kegiatan ini adalah momentum memperkuat silaturahim antaralumnus dari berbagai penjuru dunia.
“Walaupun tidak semua olahragawan, kita bisa berolahraga. Kalau kemarin kita belum bisa masuk Piala Dunia, maka Gontor telah membuat Piala Dunia versinya sendiri,” ujar Ustadz Umam disambut sorak dan tawa peserta.
Bukan tanpa alasan julukan “Piala Dunia ala Gontor” disematkan. Turnamen ini mempertemukan alumni dari berbagai negara dan daerah, yang bersatu dalam semangat ukhuwah. Setiap pertandingan menjadi ajang reuni emosional di mana rivalitas hanya hidup di lapangan, tapi persaudaraan tetap terjaga di luar garis permainan.
Pimpinan PMDG KH. Hasan Abdullah Sahal turut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam gelaran tersebut.
“Selamat datang dan terima kasih kepada seluruh alumnus dan pihak yang hadir di sini,” ucap beliau singkat, menandai dibukanya turnamen secara resmi.
Dengan iringan musik marching band santri dan kibaran bendera tiap PC IKPM, turnamen ini benar-benar menghadirkan atmosfer seperti kompetisi internasional. Para peserta datang membawa semangat juang tinggi, layaknya para pemain yang turun di panggung dunia.
Turnamen Olahraga Antar PC IKPM se-Dunia menjadi lebih dari sekadar agenda olahraga ia menjelma menjadi simbol kekompakan alumni Gontor, wadah mempererat ukhuwah Islamiyah, dan bukti nyata bahwa semangat sportivitas bisa menjadi bagian dari pendidikan karakter ala Gontor.
Dari lapangan hijau hingga arena basket, gema semangat itu satu:
Gontor bukan sekadar pesantren, tapi rumah besar bagi para pejuang yang kini punya “Piala Dunia” sendiri. (LS)
