TASIKMALAYA — Di tengah semangat mewujudkan kota yang bersih, indah, dan nyaman bagi warganya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus melangkah dengan berbagai upaya nyata. Salah satunya melalui kebijakan relokasi sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang dinilai tidak lagi layak berada di titik-titik strategis perkotaan.
BACA JUGA : Kejari Tasikmalaya Dalami Korupsi Pupuk Bersubsidi, Tiga Tersangka Diperiksa di Tahanan
Langkah ini bukan sekadar pemindahan lokasi penampungan sampah, tetapi menjadi bagian dari upaya besar menata wajah Kota Tasikmalaya agar semakin serasi dengan visinya: “Tasik Kembali Resik.”
Salah satu lokasi yang masuk dalam rencana relokasi adalah TPS di Jalan Tanuwijaya, yang letaknya berada tepat di depan Kantor Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang. Selama ini, keberadaan TPS tersebut sering menjadi sorotan masyarakat karena menimbulkan tumpukan sampah yang mengganggu pemandangan dan arus lalu lintas di jalur padat tersebut.
Kepastian rencana relokasi itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, usai menghadiri kegiatan World Cleanup Day (WCD) 2025, Sabtu (4/10/2025). Dalam kegiatan yang melibatkan ribuan relawan itu, Viman turun langsung membersihkan area jalan dan aliran Sungai Cimulu, simbol dari komitmen Pemkot untuk tidak hanya berbicara soal kebersihan, tetapi juga menjadi bagian dari gerak nyata masyarakat.
“Nanti mudah-mudahan kita bisa merelokasi TPS yang ada di depan Kelurahan Empangsari,” ujar Viman di sela kegiatan.
Menurutnya, keberadaan TPS di pinggir jalan utama seperti itu bukan hanya menimbulkan kesan kumuh, tetapi juga kerap menjadi sumber kemacetan karena aktivitas pembuangan sampah oleh warga maupun armada pengangkut.
“Karena terlihat sampahnya di sana. Mudah-mudahan ke depan tidak jauh dari lokasi itu bisa kita tempatkan TPS yang baru,” tambahnya dengan nada optimis.
Viman menjelaskan bahwa relokasi TPS menjadi bagian dari dua program prioritas Pemerintah Kota Tasikmalaya, yakni “Tasik Nyaman” dan “Tasik Resik.” Dua program tersebut berjalan beriringan sebagai pondasi menuju kota yang tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga nyaman secara sosial dan estetika.
“Keduanya saling melengkapi. Kita ingin menciptakan lingkungan yang indah, rapi, dan sehat. Tapi itu tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan harus bersama-sama dengan masyarakat dan semua pihak terkait,” tuturnya.
Sementara itu, dari sisi teknis, Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya, Fery Arief Maulana, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah kajian sebelum proses relokasi benar-benar dilakukan. Tidak hanya soal lokasi pengganti, tetapi juga perizinan dan status kepemilikan lahan yang akan digunakan.
Ia menambahkan, selain TPS di depan Kelurahan Empangsari, Depo Dadaha juga masuk dalam daftar yang akan direlokasi dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan sebagai langkah lanjutan untuk menata sistem pengelolaan sampah di Kota Tasikmalaya agar lebih efektif dan ramah lingkungan.
Program relokasi TPS ini diharapkan dapat menjadi titik awal dari penataan ruang kota yang lebih berkelanjutan. Dengan lokasi pembuangan yang lebih strategis dan tertutup, tumpukan sampah yang sebelumnya tampak di area publik bisa diminimalkan, sementara kebersihan kota dapat semakin terjaga.
Viman optimistis, perubahan kecil seperti penataan TPS bisa memberikan dampak besar bagi wajah kota.
“Kita ingin warga merasa bangga tinggal di Tasikmalaya. Kalau kotanya bersih, tertata, dan indah, itu akan menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan relawan lingkungan, visi besar “Tasik Kembali Resik” perlahan-lahan mulai diwujudkan, dimulai dari hal yang sederhana, yakni memastikan sampah berada di tempat yang semestinya. (LS)
