TASIKMALAYA – Puluhan warga bersama mahasiswa asal Kecamatan Parungponteng melakukan aksi penyegelan ruang kerja Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, pada Selasa (23/9/2025) siang. Tindakan itu dipicu kekecewaan atas absennya Bupati dalam audiensi terkait kerusakan jalan yang sudah 16 tahun tidak kunjung diperbaiki.
BACA JUGA : Bupati Tasikmalaya Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Kebijakan Cut Off Proyek
BACA JUGA : Ini Tanggapan Bupati Cecep Setelah Dilaporan oleh Jaman Muda ke KPK, Terkait Kebijakan Cut Off Anggaran
Massa awalnya datang ke Kantor Bupati Tasikmalaya untuk mengikuti audiensi membahas kondisi Jalan Cimanisan–Warung Legok di Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng. Namun, pertemuan yang hanya dihadiri oleh Asisten Daerah (Asda) 3, Asep Gunadi, membuat peserta merasa tidak dihargai.
Koordinator aksi, Farid Apepi, menyatakan ketidakhadiran Bupati menjadi pemicu utama kekecewaan. Ia menegaskan bahwa masyarakat telah menunggu perbaikan jalan sejak 2009, tetapi hingga kini belum ada realisasi meski jalan tersebut sudah berstatus jalan kabupaten.
“Ini adalah audiensi kedua kami. Pertama dengan DPRD, sekarang kami berharap Bupati hadir. Namun yang kami harapkan ternyata tidak terwujud,” kata Farid.
Menurutnya, kondisi jalan yang rusak parah menyebabkan kendaraan sulit melintas. Hal itu berdampak langsung pada aktivitas masyarakat sehari-hari.
“Sudah 16 tahun terbengkalai. Penyegelan ini adalah bentuk kekecewaan dari masyarakat dan mahasiswa Parungponteng,” ujarnya.
Usai audiensi tidak membuahkan hasil, massa bergerak ke lantai III Kantor Bupati dan menyegel pintu utama hingga bagian dalam ruang kerja Bupati. Mereka menempelkan stiker bertuliskan “Disegel oleh Masyarakat” sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Bupati Cecep Nurul Yakin yang dianggap tidak responsif terhadap aspirasi warga.
Farid menambahkan, pihaknya akan terus mengawal agar perbaikan Jalan Cimanisan–Warung Legok masuk dalam prioritas anggaran tahun 2025.
“Kami akan memastikan pemerintah daerah tidak lagi mengabaikan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin belum memberikan keterangan resmi dan tidak berada di kantor saat aksi berlangsung. (LS)