TASIKMALAYA – Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Rd. Diky Chandra Negara, melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap pelaksanaan program pembangunan Tahun Anggaran 2025 di wilayah Kecamatan Bungursari, Selasa (5/8/2025).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan pelaksanaan Program Tasik Bageur, Bakul Tasik, dan Tasik Pintar. Monev dilakukan untuk memastikan program pembangunan berjalan sesuai perencanaan sekaligus meninjau langsung kondisi dan kebutuhan masyarakat di lapangan.
“Beberapa tempat ada yang harus dibenahi, termasuk genangan air di jalan perumahan. Di depan perumahan harus ada semacam tim teknis yang ahli,” ujar Diky.
Ia juga menyoroti adanya sumber mata air di wilayah tersebut yang perlu dipetakan secara tepat.
BACA JUGA : 53 Mahasiswa STISIP Tasikmalaya Dilepas untuk PKN di Kecamatan Cisayong
“Di sana ada keunikan, air keluar dari sumbernya. Kalau salah menanganinya, masalah tidak akan terselesaikan. Saya sudah berdiskusi dengan warga, bukan penolakan, tapi bentuk pengingatan dari masyarakat terhadap pembangunan,” jelasnya.
Terkait kondisi irigasi di kawasan itu, Diky menyebutkan bahwa pembangunan telah mengikuti aturan dengan mempertahankan sempadan irigasi sekitar 1–2 meter. Namun, menurutnya, tetap diperlukan musyawarah dua arah untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.
“Saya tidak ingin keputusan diambil karena emosi. Setiap langkah harus kita pelajari bersama dampaknya. Kita belajar bersama,” tambahnya.
Selain agenda Monev, Diky juga menyempatkan diri menyambangi warga yang tengah menderita penyakit dalam.
“Alhamdulillah bisa datang ke sini dan mengetahui langsung bahwa di Kota Tasik masih ada masyarakat dengan kondisi seperti ini. Bahkan ada yang terkena sakit ginjal. Semua ini ada hikmahnya,” ujarnya.
Diky menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh berdampak buruk terhadap masyarakat, dan Monev menjadi langkah penting untuk mencegah hal tersebut terjadi. (rzm)