TASIKMALAYA – Kasus keracunan massal yang menimpa pelajar di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, terus bertambah. Hingga Kamis (2/10/2025), jumlah korban dilaporkan mencapai 109 orang. Mereka merupakan pelajar hingga santri yang sebelumnya menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah masing-masing.
BACA JUGA : Puluhan Pelajar SMKN 1 Cipatujah Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, 33 Orang Jalani Perawatan
Para korban tersebar dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas Cipatujah, Bantarkalong, Culamega, Karangnunggal, Puskesmas Pembantu Darawati, hingga empat klinik swasta di sekitar lokasi.
“Data benar seperti di tabel, ada 109 orang korban yang sudah terdata,” ungkap Cepi Anwar, Kepala Puskesmas Cipatujah.

Meski demikian, dari total pasien, sebanyak 73 orang sudah diperbolehkan pulang. Sebagian besar berasal dari Kecamatan Cipatujah, termasuk 47 pasien yang sempat dirawat di Puskesmas setempat. Sementara itu, 36 orang lainnya masih dalam perawatan medis.
“Di PKM Cipatujah sebagian besar sudah bisa pulang,” tambah Cepi.
Tidak hanya siswa SMKN 1 Cipatujah yang menjadi korban, tetapi juga pelajar SMPN 4 Cipatujah hingga santri Pondok Pesantren Nursyamsiah. Tercatat ada 22 santri yang turut mengalami gejala serupa.
“Teman saya ada 22 orang yang kena. Di Puskesmas Bantarkalong dirawat 12 orang,” tutur Azizah Ayu Andini, salah satu santri Ponpes Nursyamsiah.
Gejala yang dialami korban umumnya muncul dua jam setelah menyantap menu MBG berupa olahan ayam, tahu, timun, dan nasi. Para pasien mengeluhkan mual, muntah, pusing, hingga sesak napas.

BACA JUGA : Tangis dan Cemas di Cipatujah, Inafis Turun Tangan Selidiki Keracunan Massal Pelajar
“Saya makan ayam sekitar pukul 09.45 WIB. Tapi baru terasa mual pas waktu Dzuhur. Sekarang sudah agak enakan setelah dirawat, tinggal nunggu hasil lab,” kata Suci Mutiara, salah satu pasien.
Hingga kini, mayoritas pasien menunjukkan perbaikan kondisi klinis. Mereka akan dipulangkan secara bertahap jika dinilai sudah membaik oleh tim medis. (rzm)