TASIKMALAYAKU.ID – Hari bahagia Ahmad (30) di Palembang berubah jadi mimpi buruk. Bukannya mengucap ijab kabul, ia justru terkapar bersimbah darah di perjalanan menuju pelaminan. Ahmad menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh lima orang pria, tepat sebelum acara akad dan resepsi pernikahannya dimulai.
Kejadian memilukan itu terjadi diduga karena dendam lama. Ahmad mengalami luka parah di tangan, kaki, hingga wajahnya akibat sabetan senjata tajam.
Ia segera dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD BARI untuk mendapat penanganan medis.
Dari tempat tidurnya, Ahmad menceritakan detik-detik mencekam saat ia diserang. “Lima orang yang nyerang saya. Tiga bawa senjata tajam, satu lagi bawa senjata api,” ucapnya dengan suara lemah.
Motif penyerangan rupanya berakar dari konflik masa lalu. Salah satu pelaku menyimpan dendam sejak tahun 2019. Kala itu, pelaku menuduh Ahmad sebagai ‘cepu’.
BACA JUGA : Bus Persik Dilempari Batu Usai Bungkam Arema 3-0 di Kanjuruhan
Tuduhan itu membuat keduanya sempat berseteru hebat. Ahmad bahkan mengaku pernah menusuk pelaku dalam perkelahian di Jembatan Kertapati.
“Dulu dia nuduh saya cepu, padahal nggak bener. Kami berkelahi, saya sempat nusuk dia. Mungkin dari situ dia simpan dendam,” ujar Ahmad.
Menurutnya, pelaku sudah lama menunggu momen untuk membalas dendam, dan momen pernikahan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk menyerang.
“Dia tahu saya bakal lengah karena mau nikah. Jadi dia manfaatkan itu,” katanya lirih.
Saat ini pihak berwajib tengah menyelidiki kasus ini dan memburu para pelaku yang identitasnya sudah dikantongi. (*)