TASIKMALAYAKU.ID – Kota Tasikmalaya kembali bergemuruh! Sebanyak 28 tim sepak bola usia dini dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) unjuk gigi dalam ajang bergengsi Piala Soeratin 2025, yang tengah berlangsung panas di Stadion Wiradadaha.
Kompetisi ini dibagi dalam dua kelas tempur: 17 tim di kategori U15 dan 11 tim di kategori U13. Masing-masing tim datang membawa semangat, strategi, dan ambisi besar untuk menjadi raja di lapangan dan mengangkat piala kehormatan.
Ketua Askot PSSI Kota Tasikmalaya, H. Wahid, menegaskan bahwa gelaran ini bukan sekadar pertandingan, tapi bagian dari misi besar membentuk bibit-bibit unggul sepak bola Tasikmalaya. “Kalau tingkat Jabar fokusnya di tim dewasa, kita justru bangun fondasi dari usia dini,” tegas Wahid.
Lebih dari sekadar formalitas, ajang ini jadi tolak ukur komitmen SSB yang bernaung di bawah Askot PSSI. “Kalau ada yang ogah ikut, ya bisa kita coret dari keanggotaan. Kita serius soal pembinaan,” tambahnya.
Tak hanya gengsi lokal yang diperebutkan. Sang juara dari Piala Soeratin Tasikmalaya akan melaju ke babak berikutnya: kompetisi tingkat Provinsi Jawa Barat. Tahun lalu, skuad Kota Resik sukses menembus 8 besar, dan tahun ini targetnya jelas — naik podium!
Dari sisi performa, Wahid optimistis. Terutama di kategori U15, karena banyak pemain sudah kenyang jam terbang sejak tahun lalu. “Anak-anak yang dulu main saat umur 14 tahun, sekarang udah makin matang. Tahun ini bakal lebih seru!”
Dukungan juga datang dari Plt Kabid Olahraga Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deni Nurhidayat, yang menyebut event semacam ini sangat penting untuk membangun mental tanding para pemain muda. “Latihan itu dasar, tapi mental tempur dibangun lewat kompetisi nyata,” ucapnya.
Tasikmalaya sendiri dikenal aktif menggelar berbagai turnamen usia dini. Tak hanya dari PSSI, tapi juga dari komunitas dan SSB. “Ini yang bikin atmosfer sepak bola di kota ini selalu hidup. Alhamdulillah, semangat kompetisi anak-anak kita luar biasa,” pungkas Deni. (*)