Kabupaten Tasikmalaya

Stunting Masih 17,1 Persen, Wabup Tasikmalaya Minta Aksi Nyata Bukan Sekadar Laporan

×

Stunting Masih 17,1 Persen, Wabup Tasikmalaya Minta Aksi Nyata Bukan Sekadar Laporan

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Asep Sopari Al-Ayubi, menghadiri Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting, Penanggulangan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, (26/11/2025). Foto: dok Pemkab Tasikmalaya

TASIKMALAYA — Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Asep Sopari Al-Ayubi, menyoroti pentingnya kerja lapangan yang nyata dalam percepatan penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting, Penanggulangan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, dan Bimtek KDMP di Aula Pendopo Baru, (26/11/2025).

BACA JUGA : Bimtek Pencegahan ATS di Tasikmalaya Rampung, 1.062 Kepala SD Ikut Perkuat Strategi Pendidikan

Alih-alih hanya fokus pada indikator administrasi, Wabup Asep meminta seluruh perangkat daerah dan pemangku kebijakan untuk memastikan program benar-benar berdampak hingga tingkat desa.

“Yang kita kejar itu hasil di lapangan, bukan hanya laporan. Pelayanan masyarakat harus dilakukan lewat kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.

Kabupaten Tasikmalaya memang telah menorehkan prestasi di tingkat Jawa Barat. Pemkab berhasil meraih Juara 1 Inovasi Konvergensi Stunting dan Juara 3 Penurunan Stunting Konsisten.

Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Asep Sopari Al-Ayubi, menghadiri Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting, Penanggulangan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, (26/11/2025). Foto: dok Pemkab Tasikmalaya

Namun Wabup Asep mengingatkan bahwa penghargaan bukan garis finish.

“Capaian ini jangan bikin kita puas. Masih banyak yang harus dikerjakan di bawah,” ujarnya.

Saat ini prevalensi stunting di Tasikmalaya berada di 17,1 persen, masih di atas rata-rata Jawa Barat yang berada di 15,9 persen. Kondisi itu membuat percepatan program menjadi semakin penting.

Wabup menegaskan bahwa sinergi antar-OPD, kecamatan, desa, tenaga kesehatan, hingga PKK, menjadi kunci untuk mengejar ketertinggalan.

Acara evaluasi turut dihadiri jajaran pimpinan OPD seperti Dinsos PPKBP3A, Diskopukmindag, para Camat, Muspika, UPTD Puskesmas, Kepala Desa, dan TP PKK.

Rapat ini menjadi momentum penyamaan langkah agar program penurunan stunting, kemiskinan, dan ketahanan pangan berjalan lebih cepat dan lebih terpadu. (LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *