TASIKMALAYA – Serikat Masyarakat Tasikmalaya (SEMATA) menggelar audiensi di Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk menyoroti sejumlah persoalan terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pertemuan yang berlangsung Jumat (19/9/2025) itu turut dihadiri perwakilan Komisi I, II, dan IV DPRD serta sejumlah instansi teknis, di antaranya Dinas PUPR dan Diskoperindag.
BACA JUGA : Wakil Bupati Tasikmalaya Soroti Kasus Keracunan MBG, Satgas Khusus Akan Dibentuk
Namun, audiensi tersebut diwarnai kekecewaan dari pihak SEMATA lantaran Koordinator Satuan Pelaksana Program Indonesia (SPPI) yang seharusnya hadir, tidak tampak dalam forum. Padahal SPPI merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab teknis dalam pelaksanaan MBG di lapangan.
Ketua SEMATA, Ahmad Nazmudin, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan banyak dugaan penyimpangan dalam pengelolaan MBG yang dijalankan oleh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). Mulai dari persoalan anggaran, kualitas menu makanan, hingga distribusi disebut masih bermasalah.

“Mulai dari anggaran, menu makanan, hingga distribusi, semuanya masih bermasalah. Kami tidak ingin anak-anak sekolah menjadi korban dari program yang dijalankan secara asal-asalan,” ujar Ahmad.
SEMATA menilai ketidakhadiran SPPI dalam audiensi sebagai bentuk pengabaian terhadap tanggung jawab. Oleh karena itu, organisasi masyarakat tersebut berencana melayangkan surat resmi kepada DPRD Kabupaten Tasikmalaya sebagai bentuk ketidakpuasan atas jalannya forum hari ini.
Sebagai tindak lanjut, SEMATA juga berencana mengagendakan ulang pertemuan pada pekan depan dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk mitra SPPG dan Satuan Tugas pengawasan. Kehadiran mereka dinilai penting untuk mempertanggungjawabkan jalannya program agar sesuai aturan yang berlaku.
“Kami akan mengagendakan ulang pertemuan minggu depan dengan mengundang leading sektor lainnya, termasuk mitra SPPG dan Satgas pengawasan. Kami ingin mereka hadir dan mempertanggungjawabkan pengelolaan program MBG agar tidak menyimpang dari aturan yang berlaku,” tegas Ahmad.
Selain itu, SEMATA membuka kemungkinan melakukan aksi lanjutan, termasuk inspeksi langsung ke dapur-dapur SPPG yang dilaporkan bermasalah. Langkah ini diambil sebagai respon atas semakin banyaknya laporan dan aduan masyarakat terkait pelaksanaan MBG di sejumlah sekolah.
Ahmad menegaskan komitmen SEMATA untuk terus mengawal Program MBG agar benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak sekolah. Pihaknya menolak jika program tersebut hanya dijadikan ajang pelanggaran prosedur oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA : Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal Siswa di Cikalong Tasikmalaya, Belasan Anak Dirawat di Puskesmas
“Kami menegaskan komitmennya untuk terus mengawal Program MBG agar benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak sekolah dan tidak menjadi ajang pelanggaran prosedur oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (rzm)