TASIKMALAYA – Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Nusawangi, Kabupaten Tasikmalaya, menggelar serangkaian lomba unik yang memadukan semangat gotong royong, keamanan lingkungan, dan kreativitas warga. Lomba tersebut meliputi Kampung Bersih, Poskamling Aktif, dan Gapura Terbaik.
Kegiatan yang berlangsung sejak awal Agustus ini diikuti oleh sembilan kampung dari empat kepunduhan. Sejak pengumuman lomba, warga dari setiap kampung mulai berbenah. Halaman rumah disapu bersih, saluran air dibersihkan, dan pos keamanan lingkungan dihias sedemikian rupa.
Gapura-gapura di pintu masuk kampung pun mulai berdiri megah dengan hiasan merah putih, ornamen bambu, hingga lampu warna-warni yang menambah suasana meriah di malam hari.
BACA JUGA : Polres Tasikmalaya Gelar Pasar Murah, Warga Rela Antre Panjang
Kepala Desa Nusawangi, Ading, mengapresiasi antusiasme warga yang tanpa ragu meluangkan waktu dan tenaga untuk mempersiapkan lomba ini.
“Momen ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk mengenang dan mensyukuri jasa para pahlawan yang telah berjuang melawan penjajah. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan masyarakat Nusawangi,” ungkapnya.
Di balik keseruan lomba, kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat keamanan dan ketertiban lingkungan. Bhabinkamtibmas Desa Nusawangi, Bripka Diki MS, SH, bersama Babinsa setempat, hadir langsung di tengah warga. Mereka tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga ikut serta membantu warga dalam mempersiapkan lomba. Kehadiran aparat keamanan ini diharapkan mampu membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap terjalin komunikasi dua arah yang aktif antara warga, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Silaturahim yang berkesinambungan ini akan menjadi modal penting untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman, nyaman, dan tertib di lingkungan masyarakat,” papar Bripka Diki, Kamis (14/8/2025).
Suasana desa kini terasa berbeda. Di sore hari, terdengar suara anak-anak berlarian sambil membawa bendera kecil, ibu-ibu sibuk menyiapkan bunga dan hiasan gapura, sementara para bapak bergotong royong memperbaiki poskamling. Di malam hari, warga berkumpul di pos ronda untuk ronda malam sambil berbincang santai, seolah kembali pada masa di mana kebersamaan menjadi pengikat utama kehidupan kampung.
Bagi masyarakat Nusawangi, lomba ini bukan sekadar mengejar juara, tetapi menjadi cara untuk menumbuhkan kembali rasa memiliki, menjaga kebersihan, meningkatkan keamanan, dan merawat warisan semangat kemerdekaan yang telah dititipkan para pendahulu. (rzm)
