TASIKMALAYA – Niatnya hanya ingin menyelesaikan pekerjaan demi menafkahi keluarga, namun tak disangka Iwan (38), seorang pekerja bangunan asal Cieunteung, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, harus dilarikan ke rumah sakit setelah tersengat listrik bertegangan tinggi di lokasi proyek perumahan di Kecamatan Mangkubumi, Selasa (1/7/2025) sore.
Peristiwa itu terjadi saat Iwan sedang memasang rangka baja ringan di lantai atas salah satu unit rumah di Perumahan Andalusia. Meski sempat diperingatkan untuk turun oleh petugas karena pekerjaan dilakukan terlalu dekat dengan kabel listrik, Iwan memilih menyelesaikan pekerjaannya. Keputusan itu berujung petaka.
“Saya pikir tinggal sedikit lagi, jadi tanggung kalau turun. Tapi saya benar-benar tidak sadar kalau ujung baja itu menyentuh kabel listrik,” ujar Iwan lirih dari ruang perawatan, seperti disampaikan oleh salah satu kerabat yang mendampinginya di rumah sakit.
Seketika tubuh Iwan tersengat dan ia terkulai lemas di atas atap bangunan. Ia mengalami luka bakar cukup serius di bagian tangan, punggung, dan dada. Sekitar 40 persen tubuhnya terluka akibat panas listrik.
BACA JUGA : Spanduk ‘Kapolres Aing’ Warnai Kota Tasikmalaya, Warga Beri Penghargaan untuk AKBP Faruk Rozi
Bekerja tanpa perlindungan penuh, Iwan seperti banyak pekerja sektor informal lainnya, menjalani pekerjaan berat dengan risiko tinggi demi upah harian. Alat pelindung diri tidak selalu tersedia, dan pemahaman terhadap bahaya di lokasi kerja pun kerap minim.
“Dia memang pekerja harian, biasanya ambil proyek bangunan untuk kebutuhan sehari-hari. Kadang pakai helm, kadang enggak. Soalnya peralatannya juga seadanya,” ujar Dedi, salah satu rekan kerjanya.
Beruntung, warga yang melihat kejadian segera menghubungi pihak berwenang. Dalam waktu singkat, tim gabungan dari BPBD, Damkar, dan PSC Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya tiba di lokasi dan melakukan evakuasi. Proses penyelamatan korban berlangsung selama sekitar 20 menit, disertai penanganan medis awal di lokasi.
“Korban kami evakuasi dari atap bangunan dengan kondisi luka cukup parah tapi sadar. Setelah diberi infus dan perawatan awal, langsung kami bawa ke rumah sakit,” ungkap Fachrul S., petugas BPBD yang terlibat dalam proses evakuasi.
Iwan kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit dengan kondisi stabil namun masih lemah. Pihak keluarga berharap ada perhatian lebih terhadap keselamatan para pekerja bangunan, terutama mereka yang bekerja di proyek-proyek mandiri atau swasta tanpa pengawasan resmi. (*)