TASIKMALAYA – Ratusan santri yang tergabung dalam Santri Setasik Raya menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tasikmalaya, Kamis (14/8/2025).
Dalam aksi tersebut, massa membawa sejumlah poster, salah satunya bertuliskan “Revolusi Dimulai dari Pati, Dilanjutkan di Tasik Bersama Santri” yang ditulis tangan di kertas A4 menggunakan spidol.

Koordinator aksi, Haerun Nasihin, menyampaikan beberapa tuntutan. Salah satunya mendesak Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin segera membuka cut off anggaran yang hingga kini belum dibahas di DPRD.
BACA JUGA : Pemuda Jaman Tasikmalaya Usulkan Tiga Solusi Atasi Dampak Kebijakan Cut-Off APBD
“Kalau terus ditunda, rakyat yang akan menjadi korban. Kami minta para pemimpin berpolitik secara dewasa, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat,” ujar Haerun.
Ia juga menyoroti pembenahan birokrasi ASN dan mengklaim adanya praktik “titipan pekerjaan” dari oknum aparat yang harus dihentikan. Selain itu, ia mengingatkan agar tim sukses kepala daerah tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi.
Menanggapi aksi tersebut, Cecep Nurul Yakin menilai penyampaian pendapat adalah hak warga negara. Namun, ia mempersilakan demonstran mengajukan audiensi jika ingin mendengar langsung penjelasan resmi.
“Kalau mau demo silakan. Tapi kalau mau mendengarkan penjelasan, datang saja ke pendopo,” kata Cecep usai menghadiri upacara Hari Pramuka ke-64 di Lapangan Salebu, Kecamatan Mangunreja. (rzm)