TASIKMALAYA – Pengamat politik Rocky Gerung menilai kiprah Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, dalam membangun infrastruktur jauh melampaui presiden-presiden lainnya, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tentu ada catatan jujur dari sejarah buat Presiden Soeharto. Ia sungguh melampaui semua predikat yang pernah diberikan pada para mantan presiden dalam soal pembangunan. Apalagi kalau cuma soal infrastruktur, bukan Jokowi yang jadi bapak infrastruktur, tapi Soeharto,” ujar Rocky dalam kanal YouTube pribadinya, dikutip dari rmol.id, (12/11/2025).
BACA JUGA : Mayoritas Publik Dukung Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Menurut Rocky, pandangan tersebut disampaikannya secara objektif, meskipun diakui bahwa rezim Orde Baru yang dipimpin Soeharto juga memiliki banyak catatan hitam dalam sejarah.

“Soeharto membawa negeri ini ke dalam ide-ide modern sejak Orde Baru didirikan tahun 1967-1968. Hasilnya, Indonesia tumbuh 7–8 persen, dan itu menyebabkan industri ekstraktif berhasil dialihkan menjadi sekolah inpres, jalan, irigasi, dan berbagai proyek pembangunan lain,” ungkap Rocky.
Ia menilai keberhasilan itu membuat Indonesia di masa itu diakui sebagai negara yang sukses secara ekonomi dan pembangunan fisik.
Namun, Rocky juga mengingatkan bahwa konsep pembangunan Soeharto yang bertumpu pada Teori Rostow memunculkan reaksi keras dari kalangan mahasiswa. Beberapa peristiwa besar seperti Malari 1974 dan Gerakan Mahasiswa 1977/1978 menjadi bentuk kritik terhadap sistem yang dinilai terlalu kapitalistik dan otoriter.
“Kita tahu pada waktu itu mahasiswa berupaya menandingi sukses pembangunan dengan catatan ideologis bahwa kapitalisme tumbuh di bawah kendali otoritarianisme militeristik. Trilogi pembangunan kala itu adalah stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan pemerataan,” pungkasnya. (LS)












