Politik

Rocky Gerung Sebut Banyak Menteri Cacat Moral, Dorong Prabowo Lakukan Reshuffle

×

Rocky Gerung Sebut Banyak Menteri Cacat Moral, Dorong Prabowo Lakukan Reshuffle

Sebarkan artikel ini
Rocky Gerung1
Rocky Gerung

TASIKMALAYA – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menegaskan bahwa isu perombakan kabinet (reshuffle) yang beredar di publik hanyalah kabar yang diembuskan pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Pernyataan tersebut, sebagaimana diungkap salah satu menteri, disertai sindiran bahwa ada pihak yang “tidak berkeringat” tetapi ingin masuk kabinet.

Pernyataan itu disebut membuat sejumlah menteri merasa aman dari ancaman reshuffle. Namun, pengamat politik Rocky Gerung justru melihatnya dari sudut pandang berbeda. Menurutnya, ucapan Prabowo bisa saja menjadi sinyal adanya perombakan dalam waktu dekat.

“Kita selalu melihat politik itu daily, apa prestasi suatu menteri. Menteri yang tersangkut kasus korupsi, misalnya, atau siapapun yang sudah pernah dipanggil KPK atau diminta penjelasan oleh kejaksaan, itu harusnya sudah cacat secara moral,” kata Rocky dalam kanal YouTube pribadinya, dikutip dari RMOL, (10/8/2025).

Akademisi yang dikenal kritis ini menilai, kegeraman publik terhadap sejumlah pembantu presiden seharusnya menjadi pertimbangan mutlak perlunya reshuffle. Ia meyakini Prabowo akan melakukan evaluasi terhadap kinerja para menteri menjelang genap satu tahun masa pemerintahannya.

BACA JUGA : Isu Munaslub Golkar Mencuat, Bahlil Bungkam, Nusron Angkat Bicara

Rocky bahkan menyinggung beberapa nama dari kalangan partai politik tertentu.

“Dari Golkar kan ada beberapa menteri. Pak Bahlil sendiri dianggap ada cacat dalam beberapa kasus atau bahkan kasus akademis. Siapa lagi dari Golkar tuh… Pak Menteri Olahraga kan pernah ada kasus soal menara, macam-macam itu,” ujarnya.

Pria yang disebut-sebut pernah menjadi mentor politik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini menambahkan, banyak menteri kini menjadi sorotan publik. Menurutnya, secara etika dan moral, mereka layak diganti.

“Dalam aturan moral, menteri-menteri ini memang harus diganti. Jadi aturan penggantian menteri yang kita sebut reshuffle pasti terjadi. Masalahnya, siapa yang menggantikan? Tentu mereka yang oleh presiden dianggap mampu menerjemahkan visi sang presiden,” pungkas Rocky. (LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *