TASIKMALAYA – Ribuan warga Desa Pasir Batang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa pada Jumat (25/7/2025). Aksi ini menjadi puncak dari akumulasi kekecewaan warga terhadap kepemimpinan Kepala Desa yang dianggap tidak transparan dan diduga telah menyalahgunakan wewenangnya selama masa jabatan.
Massa aksi yang datang membawa berbagai spanduk dan poster bernada tuntutan menyuarakan satu permintaan utama: Kepala Desa Pasir Batang harus mundur dari jabatannya.
Tuntutan itu dilandasi oleh kecurigaan kuat masyarakat terhadap berbagai penyimpangan yang terjadi selama lima tahun terakhir, termasuk pengelolaan anggaran pembangunan desa dan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BACA JUGA : Fortabes Laporkan Dugaan KKN Proyek Jalan Tanjungjaya ke Kejari Kabupaten Tasikmalaya
Koordinator lapangan aksi, Aho Barho, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pemuda setempat, menyatakan bahwa warga sudah kehilangan kepercayaan terhadap pemimpin desa mereka.
“Sudah tidak ada lagi kepercayaan masyarakat kepada kepala desa yang sekarang menjabat. Selama lima tahun, warga tak melihat dampak positif dari kepemimpinannya,” ujar Aho kepada wartawan di lokasi aksi.
Lebih lanjut Aho mengungkapkan bahwa dugaan penyalahgunaan wewenang berkaitan erat dengan ketidakjelasan dalam penggunaan dana pembangunan, terutama terkait proyek infrastruktur jalan desa yang tak kunjung terealisasi.
“Jalan-jalan desa banyak yang rusak, tapi tidak diperbaiki. Padahal anggaran ada. Masyarakat bertanya-tanya ke mana perginya dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan,” tegasnya.
Tak hanya itu, Aho juga menyampaikan adanya informasi dari internal pengurus BUMDes bahwa dana yang semestinya dikelola secara mandiri justru ditarik oleh Kepala Desa tanpa dasar kewenangan yang jelas.
“Uang dari pemerintah pusat yang masuk ke rekening BUMDes seharusnya dikelola oleh pengurus BUMDes. Tapi kenyataannya, uang itu diminta oleh kepala desa. Ini jelas pelanggaran,” ungkapnya.
Meski berlangsung dalam suasana damai, aksi ini mencerminkan ketegangan sosial yang cukup tinggi di tengah masyarakat. Warga berharap ada tindak lanjut nyata dari pemerintah kecamatan dan kabupaten agar situasi tidak semakin memanas.
“Harapan kami sederhana, agar kepala desa saat ini diganti dengan sosok yang lebih amanah, transparan, dan mampu membawa perubahan nyata bagi kemajuan Desa Pasir Batang,” pungkas Aho.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kepala Desa belum memberikan tanggapan resmi atas tuntutan warga dan tuduhan penyalahgunaan wewenang tersebut. (rzm)