Kabupaten Tasikmalaya

Refleksi 33 Tahun Tanjungjaya: Dari Desa ke Arah Kecamatan Maju dan Religius

×

Refleksi 33 Tahun Tanjungjaya: Dari Desa ke Arah Kecamatan Maju dan Religius

Sebarkan artikel ini
Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, menghadiri Tabligh Akbar sekaligus malam puncak peringatan Milangkala ke-33 Kecamatan Tanjungjaya. Foto: dok Pemkab Tasikmalaya

TASIKMALAYA – Malam itu, halaman Kecamatan Tanjungjaya berubah menjadi lautan manusia. Ratusan warga tumpah ruah mengikuti Tabligh Akbar sekaligus malam puncak Milangkala ke-33 Kecamatan Tanjungjaya, (5/11/2025). Suasana religius berpadu dengan semangat kebersamaan, mencerminkan wajah khas masyarakat pedesaan Tasikmalaya yang hangat dan guyub.

BACA JUGA : Bupati Tasikmalaya Sambut Kepala Kejari Baru, Tekankan Pentingnya Sinergi Antarlembaga

Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, hadir di tengah masyarakat. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa usia 33 tahun bukan sekadar angka, tetapi perjalanan panjang tentang konsistensi membangun wilayah dari bawah.

“Milangkala ini menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan pembangunan. Tanjungjaya tumbuh karena kebersamaan warganya, dan ke depan kolaborasi ini harus terus dijaga,” ujar Bupati.

Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, menghadiri Tabligh Akbar sekaligus malam puncak peringatan Milangkala ke-33 Kecamatan Tanjungjaya. Foto: dok Pemkab Tasikmalaya

Tanjungjaya, yang lahir di awal era pemekaran kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, kini menapaki fase baru. Jalan-jalan desa yang dulu berbatu kini mulai beraspal, layanan publik semakin dekat ke masyarakat, dan geliat ekonomi lokal kian terasa dengan berkembangnya usaha mikro serta sektor pertanian yang menjadi tulang punggung daerah.

Namun, bagi masyarakat Tanjungjaya, Milangkala bukan hanya tentang capaian fisik. Lebih dari itu, ini adalah simbol rasa syukur atas kekompakan yang terus dirawat di tengah tantangan zaman.

Rangkaian acara Milangkala ke-33 dikemas dalam suasana religius: tabligh akbar, doa bersama, hingga penampilan seni daerah yang menghadirkan kebanggaan akan akar budaya lokal.

“Ini bukan sekadar perayaan, tapi bentuk rasa syukur kami. Kami ingin generasi muda tahu bagaimana perjuangan membangun Tanjungjaya sejak dulu,” ujar Dede (56) salah satu tokoh masyarakat setempat.

Dari semangat warga hingga pesan moral yang disampaikan dalam tabligh akbar, Milangkala ke-33 Kecamatan Tanjungjaya menjadi pengingat bahwa pembangunan sejati lahir dari kolaborasi antara pemerintah dan rakyatnya — dari niat tulus untuk membangun kampung halaman menjadi lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *