Kota Tasikmalaya

Polemik Undangan 12 Influencer, Kominfo Kota Tasikmalaya Beri Klarifikasi

×

Polemik Undangan 12 Influencer, Kominfo Kota Tasikmalaya Beri Klarifikasi

Sebarkan artikel ini
Foto: Gedung Diskominfo Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tasikmalaya akhirnya buka suara terkait ramainya polemik undangan kepada 12 influencer yang viral di media sosial.

Isu ini mencuat setelah akun Instagram Tasikundercover mengunggah daftar undangan tersebut. Banyak warganet menilai kegiatan itu terlalu eksklusif dan tidak melibatkan kreator lokal lainnya.

Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kota Tasikmalaya, Erwin Ramdani, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan tidak ada niat mengistimewakan pihak tertentu, namun pemilihan dilakukan karena kendala teknis di lapangan.

“Banyak influencer alamatnya tidak jelas, orangnya tidak tahu. Kami bingung harus menghubungi ke mana. Jadi saya minta bantuan salah satu konten kreator untuk mengarahkan,” ujar Erwin saat ditemui wartawan, Selasa (9/12/2025).

Erwin menyampaikan bahwa kerja sama dengan influencer memiliki tantangan tersendiri, karena berbeda dengan media yang memiliki struktur dan pertanggungjawaban yang jelas.

BACA JUGA : Undangan Kominfo Kota Tasikmalaya Bikin Heboh: Kenapa Hanya 12 Akun yang Dipilih?

“Kalau ke media jelas pertanggung jawabannya. Tapi kalau ke influencer, siapa yang bertanggung jawab? Apalagi pakai uang rakyat, harus ada SPJ. Itu alasan kenapa tidak bisa mengundang semuanya,” tegasnya.

Menurut Erwin, tujuan pertemuan itu adalah memperluas penyebaran informasi positif tentang Kota Tasikmalaya.

“Kalau influencer mendukung program Pemerintah, kami panggil. Tapi kalau yang nyinyir, bagaimana mau mengakomodir? Kami ingin efektif dan ingin kenal dulu,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa media sebelumnya sudah memiliki ruang interaksi tersendiri dengan Pemkot, seperti melalui kegiatan pertandingan sepak bola bersama.

Sementara itu, influencer dari akun Tasiksociety, M Alfin Zulkarnaen, menegaskan bahwa kehadiran mereka tidak membuat mereka berafiliasi ke Pemerintah.

“Kami independen, tidak berafiliasi ke Pemerintah. Dalam pertemuan itu kami juga menyampaikan kritik soal semrawutnya Lapang Dadaha, jukir, stadion, dan lampu PJU yang masih bermasalah,” ujar Alfin, Rabu (10/12/2025).

Ia menegaskan para influencer tetap akan membuat konten positif tentang Kota Tasikmalaya, namun tetap menyuarakan kritik jika ada keluhan masyarakat. (Rizky Zaenal Mutaqin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *