TASIKMALAYA – Pencarian dua warga yang tertimbun material longsor di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, terus dilakukan hingga hari ketiga, Selasa (1/7/2025). Kedua korban, yang diketahui bernama Acu dan Amin, belum ditemukan meski tim SAR gabungan telah bekerja keras sejak bencana terjadi.
Salah satu perkembangan terbaru dari proses evakuasi ini adalah ditemukannya sebuah pohon durian yang diyakini menjadi titik penting pencarian. Kompi 1 Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar turut turun ke lokasi untuk membantu upaya ini. Komandan Kompi, Dody Rusmiady, S.E., menjelaskan bahwa pohon tersebut diyakini berada di lokasi terakhir kedua korban terlihat.
“Berdasarkan keterangan dari saksi selamat, korban terakhir kali terlihat di sekitar pohon durian itu. Hari ini pohonnya berhasil ditemukan, dan itu bisa menjadi petunjuk kuat,” kata Dody saat memberikan keterangan.
Selain itu, tim SAR juga mulai mendeteksi sejumlah indikasi yang mengarah pada keberadaan korban. “Ada tanda-tanda seperti bau khas tubuh manusia dan juga aroma minyak, walau belum terlalu tajam,” tambahnya.
BACA JUGA : Dua Petani Hilang Tertimbun Longsor di Salawu Tasikmalaya, Proses Pencarian Terkendala Cuaca dan Medan
Pencarian ini melibatkan banyak pihak, termasuk personel TNI, Polri, Basarnas, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Tagana, serta relawan dan warga setempat. Sejak hari pertama, medan yang berat menjadi tantangan utama.
Tumpukan material longsor yang masih tebal, ditambah dengan adanya genangan air, menyulitkan proses evakuasi.
Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Sapa’at, S.I.P., mengatakan salah satu strategi yang digunakan adalah menjebol kubangan air untuk mempercepat proses pengeringan lokasi.
“Air di atas akhirnya dijebol agar bisa menguras material yang menutupi titik pencarian. Alhamdulillah airnya mulai mengalir keluar,” jelasnya.
Meski begitu, pencarian belum bisa berjalan optimal karena sisa air masih cukup banyak. Selain itu, kondisi cuaca yang mulai mendung menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR.
“Kalau hujan mulai turun, kita langsung tarik mundur pasukan. Risiko longsor susulan terlalu besar,” kata Sapa’at.
Saat ini, semua tim di lapangan masih berjibaku, berharap petunjuk yang ditemukan bisa mempercepat proses pencarian. Warga sekitar pun terus memberi dukungan dan doa agar kedua korban segera ditemukan dalam kondisi apapun. (*)