TASIKMALAYA – Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Leuwisari menggelar kegiatan sosialisasi bagi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Aula Kantor Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (12/11/2025).
BACA JUGA : OJK Tasikmalaya Gandeng Media untuk Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di Priangan Timur
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan program sekaligus mendorong kemandirian ekonomi bagi keluarga penerima bantuan sosial.
Kepala Desa Arjasari, Luki Yoga Dijaya Mambang, menekankan pentingnya peran pendamping dalam memastikan bantuan PKH tepat sasaran dan sesuai ketentuan yang berlaku.

“PKH bukan sekadar bantuan tunai, tapi bagian dari upaya pemerintah mendorong perubahan perilaku dan peningkatan kesejahteraan keluarga miskin,” ujar Luki.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh para pendamping PKH, BPD, unsur Muspika Kecamatan Leuwisari, serta puluhan KPM dari berbagai desa di wilayah tersebut.
Luki juga mengapresiasi kerja keras para pendamping sosial yang setiap hari turun langsung mendampingi keluarga penerima manfaat.
“Semoga kegiatan ini membawa dampak positif bagi kesejahteraan warga Leuwisari,” ujarnya.
Sementara itu, Irfan, selaku Pendamping PKH Kecamatan Leuwisari, menjelaskan bahwa sosialisasi ini juga menjadi wadah evaluasi dan penguatan kapasitas bagi pendamping maupun KPM.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan seluruh KPM memahami hak dan kewajibannya, termasuk pentingnya pendidikan anak, kesehatan ibu dan balita, serta upaya menuju kemandirian,” tutur Irfan.
Dalam kegiatan tersebut disampaikan berbagai materi, di antaranya kebijakan terbaru PKH tahun 2025, mekanisme penyaluran bantuan, serta strategi peningkatan ekonomi keluarga melalui program pemberdayaan sosial.
Irfan juga mengimbau seluruh KPM agar tidak menitipkan kartu ATM bantuan sosial kepada orang lain maupun melakukan pengambilan dana secara kolektif. Langkah ini, katanya, penting untuk mencegah adanya oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan pemotongan dana bantuan.
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan. Banyak di antara mereka yang mengajukan pertanyaan seputar proses validasi data dan rencana integrasi bantuan sosial lainnya.
Kegiatan sosialisasi berlangsung lancar dan ditutup dengan sesi tanya jawab serta foto bersama seluruh peserta. (Rizky Zaenal Mutaqin)












