TASIKMALAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya dapat diperoleh melalui sekolah formal. Ia menyebutkan bahwa lembaga pendidikan nonformal seperti kursus dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) juga memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan Abdul Mu’ti kepada awak media usai menghadiri puncak acara Festival Harmoni Bintang yang digelar di Terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025). Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Vokasi dan PKPLK (Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) di bawah naungan Kemendikdasmen.
“Tidak hanya schooling, tetapi juga ada kursus-kursus. Ada pendidikan yang berbasis masyarakat, itu juga pendidikan,” ujar Abdul Mu’ti, dikutip dari detik.com.
BACA JUGA : Remaja Jalanan Jadi Korban Pencabulan di Toilet Masjid
Guru Besar UIN Jakarta itu mengimbau masyarakat agar tidak menyerah apabila anaknya tidak bisa mengakses pendidikan formal. Ia menegaskan bahwa masih banyak jalan untuk mengenyam pendidikan melalui jalur nonformal yang juga diakui secara resmi oleh pemerintah.
“Kami mengajak semua masyarakat, kalau tidak bisa masuk di lembaga pendidikan formal, itu bukan akhir segalanya. Karena masih ada lembaga pendidikan, layanan pendidikan yang kita sediakan bagi masyarakat di PKBM, di kursus-kursus, itu juga bagian dari pendidikan,” lanjutnya.
Salah satu bentuk pendidikan nonformal yang telah berjalan adalah program kesetaraan, seperti Paket A, B, dan C. Program ini dirancang untuk memberikan alternatif pendidikan dengan fleksibilitas waktu dan tempat belajar yang dapat disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Abdul Mu’ti juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berupaya memberikan layanan pendidikan yang inklusif dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia menyatakan bahwa semua anak Indonesia, terlepas dari latar belakang ekonomi maupun kondisi fisik, memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang.
“Sehingga sebenarnya semua anak Indonesia adalah bintang. Semua anak Indonesia, apapun keadaan mereka fisiknya, ekonominya mereka punya potensi yang luar biasa,” katanya.
Festival Harmoni Bintang sendiri menampilkan berbagai hasil karya peserta didik dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Luar Biasa (SLB), PKPLK, serta lembaga kursus dan pelatihan. Acara ini meliputi penampilan musik, lokakarya, peragaan busana, pameran kriya, pertunjukan angklung, permainan tradisional, dan berbagai aktivitas interaktif lainnya.
Abdul Mu’ti mengapresiasi bakat dan karya luar biasa dari siswa SMK, anak-anak berkebutuhan khusus, serta peserta didik dari jalur nonformal. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan yang menyeluruh.
“Kemendikdasmen akan terus memfasilitasi, mendampingi, dan membantu anak-anak Indonesia untuk mencapai cita-cita mereka yang mulia, sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing,” pungkasnya. (LS)