Pendidikan

Pemerintah Atur Ulang Kuota Prodi, Fokus Tingkatkan Lulusan STEM Lewat Sekolah Garuda

×

Pemerintah Atur Ulang Kuota Prodi, Fokus Tingkatkan Lulusan STEM Lewat Sekolah Garuda

Sebarkan artikel ini
fauzan wamen2
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan.

TASIKMALAYA — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kuota dan program studi di perguruan tinggi. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan keseimbangan antara lulusan program studi sosial-humaniora (soshum) dan program studi berbasis science, technology, engineering, and mathematics (STEM), yang dinilai masih timpang.

“Kami sedang membahas penentuan kuota dan penentuan program studi, serta hal-hal terkait lainnya untuk membangun perimbangan. Karena faktanya, lulusan dari bidang sosial jauh lebih banyak dibanding lulusan bidang STEM,” ujar Fauzan saat Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, (10/7/2025).

Langkah ini dianggap penting untuk menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja Indonesia di masa depan yang kian mengarah pada sektor teknologi dan inovasi. Data dari Kedeputian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Kementerian PPN/Bappenas yang diolah dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti), mencatat bahwa hingga tahun 2022 terdapat 13.047 program studi berbasis STEM, sedangkan prodi non-STEM mencapai 16.979 prodi.

BACA JUGA : Persib Bandung Siapkan Lompatan Besar, Gelar Pemusatan Latihan di Thailand Jelang Liga 1 dan AFC

Sementara itu, di jenjang pendidikan vokasi, kondisi sebaliknya justru terjadi. Tercatat 4.359 prodi vokasi berbasis STEM, lebih tinggi dibandingkan 1.644 prodi vokasi non-STEM. Angka ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi sudah lebih terarah pada sektor kebutuhan industri, namun pendidikan akademik masih perlu penyesuaian.

Untuk mempercepat peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di bidang STEM, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi juga menjalankan program unggulan Sekolah Garuda. Program ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Wamendiktisaintek Stella Christie menjelaskan bahwa Sekolah Garuda dirancang sebagai program pra-universitas yang menyasar siswa sejak bangku SMA. Tujuannya adalah agar siswa-siswa terbaik Indonesia dapat melanjutkan pendidikan di universitas-universitas unggulan, baik di dalam maupun luar negeri.

“Sekolah Garuda memiliki tiga pilar utama, yaitu penyeimbang akses terhadap pendidikan tinggi berkualitas, inkubator calon pemimpin bangsa masa depan, serta pencetak prestasi akademik yang tetap berpijak pada pengabdian terhadap masyarakat sekitar,” ujar Stella.

Langkah ini diharapkan menjadi strategi jangka panjang pemerintah dalam mempersiapkan generasi unggul di tengah kompetisi global yang makin kompleks dan berbasis teknologi tinggi. Pemerintah pun berkomitmen untuk terus menyesuaikan arah pendidikan tinggi agar sejalan dengan kebutuhan pembangunan nasional. (LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *