TASIKMALAYA – Dinamika internal organisasi kepemudaan di Kabupaten Tasikmalaya semakin menguat menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mulai menunjukkan perhatian serius terhadap arah dan kualitas kepemimpinan KNPI ke depan, terutama terkait pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda sebagai fondasi pembangunan daerah.
BACA JUGA : Pengurus Dekranasda 2025–2030 Dilantik, Tasikmalaya Mantapkan Langkah Perkuat UMKM Kerajinan
Salah satu pandangan kritis disampaikan Sekretaris Brigez Indonesia Kabupaten Tasikmalaya, Adi Septian Nugraha, yang menegaskan bahwa KNPI tidak boleh lagi berjalan sebagai organisasi seremonial. Menurutnya, figur ketua terpilih harus memiliki visi kuat, komitmen kebersamaan, dan kemampuan melahirkan program nyata bagi pemuda.

“Calon Ketua KNPI Kabupaten Tasikmalaya harus punya komitmen bersama organisasi kepemudaan untuk membangun kualitas SDM pemuda yang baik. Ini penting dalam rangka membantu pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Adi, Selasa (18/11/2025).
Adi menilai, peningkatan kualitas SDM pemuda harus menjadi prioritas utama organisasi karena hingga kini masih banyak tantangan yang belum terjawab. Fasilitas pembinaan dinilai belum merata, akses pelatihan keterampilan masih terbatas, dan ruang ekspresi kreatif pemuda belum memadai.
“Jika KNPI dipimpin oleh sosok yang benar-benar memahami kebutuhan pemuda, organisasi ini bisa menjadi motor perubahan,” tegasnya.
Menurut Adi, tantangan pemuda semakin kompleks, mulai dari perkembangan teknologi, persaingan kerja, hingga kebutuhan literasi digital. Karena itu, KNPI harus mampu menghadirkan kebijakan konkrit yang menyentuh kebutuhan pemuda di akar rumput, bukan hanya program seremonial atau agenda politik.
Selain SDM, Adi juga memberikan catatan penting soal bertambahnya banyak OKP baru yang berasal dari tingkat pusat dan tiba-tiba ikut terdaftar di Kabupaten Tasikmalaya menjelang Musda.
Ia menilai fenomena itu harus disikapi dengan ketat oleh DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya demi menjaga objektivitas dan marwah Musda.
“Dengan adanya penambahan OKP dari pusat yang begitu banyak, seharusnya tim DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya memverifikasi ulang OKP tersebut. Jangan hanya datang dan hadir di saat menjelang Musda saja,” bebernya.
Adi mengingatkan bahwa verifikasi merupakan prosedur penting untuk memastikan setiap OKP memiliki:
- aktivitas nyata di Kabupaten Tasikmalaya
- struktur kepengurusan yang jelas
- rekam jejak pembinaan pemuda
- kontribusi terhadap masyarakat
Tanpa proses verifikasi yang objektif dan transparan, ia khawatir Musda akan didominasi oleh OKP yang tidak memiliki kiprah di daerah.
“Verifikasi harus mengutamakan prinsip objektif, transparan, dan sesuai aturan organisasi. Jangan sampai agenda besar pemuda ini hanya menjadi ajang kepentingan kelompok tertentu,” tegas Adi.
Adi berharap Musda KNPI Kabupaten Tasikmalaya tahun ini dapat menjadi momentum konsolidasi pemuda di seluruh wilayah. Ia menilai KNPI memiliki posisi strategis sebagai jembatan antara pemuda dan pemerintah daerah.
“Pemuda hari ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Karena itu, KNPI ke depan harus menjadi wadah yang kuat, profesional, dan mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak,” paparnya.
Ia juga menegaskan pentingnya sosok ketua yang mampu merangkul seluruh OKP tanpa diskriminasi, serta dapat membangun komunikasi efektif dengan pemerintah daerah untuk menciptakan program jangka panjang bagi pengembangan pemuda.
Adi menutup dengan penegasan bahwa pemuda merupakan aset sosial dan demografis yang harus diberdayakan secara tepat agar mampu berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Tasikmalaya.
“Sudah saatnya KNPI kembali menjadi rumah besar pemuda, bukan sekadar wadah formalitas. Pemimpin baru harus mampu menjawab kebutuhan zaman,” pungkasnya. (Rizky Zaenal Mutaqin)












