TASIKMALAYA – Mazda Indonesia baru saja memperkenalkan mobil elektrifikasi terbarunya, Mazda CX-80 PHEV. SUV berukuran besar ini hadir dengan teknologi plug-in hybrid yang memadukan kepraktisan mesin bensin dengan sensasi berkendara mobil listrik.
Dengan teknologi ini, pengemudi bisa menikmati keheningan dan respons instan khas mobil listrik, tapi tetap tenang soal jarak tempuh karena mesin bensin siap membantu saat baterai habis. Jadi, tidak perlu khawatir soal range anxiety, alias takut kehabisan daya di tengah jalan.

Sebelumnya, Mazda sudah menjual MX-30 EV di Indonesia. Sayangnya, mobil ini kurang diminati karena baterainya cuma 35,5 kWh dan jarak tempuhnya terbatas di kisaran 200 km. Cukup bikin galau buat yang suka bepergian jauh.
BACA JUGA : Marak Pendakian Ilegal, FKPAT Desak Penutupan Jalur Arga Talaga Bodas
Tapi tenang, di Jepang Mazda punya versi yang lebih canggih: MX-30 R-EV. Mobil ini mengusung konsep Extended Range EV, dengan bantuan mesin rotary legendaris khas Mazda.
Mesin kecil berkode 8C ini, seperti dilansir GridOto, berkapasitas 830 cc, bertenaga 70 dk, dan hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik. Artinya, roda tetap digerakkan motor listrik, tapi baterainya bisa diisi ulang sambil jalan berkat mesin rotary tersebut.

Motor listrik utamanya cukup bertenaga—167 dk dan torsi 260 Nm—dengan baterai yang lebih kecil, 17,8 kWh, namun bisa menempuh 107 km dalam mode listrik penuh. Nah, kalau digabung dengan mesin rotary-nya, jarak tempuhnya bisa tembus sampai 600 km.
Jika Mazda MX-30 R-EV masuk ke Indonesia, bukan tak mungkin mobil ini jadi solusi paling masuk akal untuk mereka yang ingin pakai mobil listrik, tapi belum siap mengandalkan charging station sepenuhnya. Praktis, unik, dan tetap khas Mazda. (*)