Olahraga

Manchester United Mimpikan Tiga Penyerang Ini Bergabung, Solusi Tepat Benahi Lini Depan yang Tumpul, Siapa Saja Mereka?

×

Manchester United Mimpikan Tiga Penyerang Ini Bergabung, Solusi Tepat Benahi Lini Depan yang Tumpul, Siapa Saja Mereka?

Sebarkan artikel ini
Matheus Cunha
Matheus Cunha, tiga di antara penyerang MU yang bakal jadi andalan.

TASIKMALAYA – Manchester United tak ingin mengulangi mimpi buruk musim lalu. Setelah terseok-seok dan hanya mampu finis di papan tengah, klub raksasa Premier League itu langsung tancap gas di bursa transfer musim panas 2025. Di bawah komando pelatih baru Ruben Amorim, fokus United sangat jelas yakni membenahi lini serang yang tumpul dan tak lagi menakutkan.

Catatan gol musim lalu menjadi tamparan keras bagi klub sebesar United. Hanya mencetak 52 gol sepanjang Premier League 2024/25, mereka menjadi salah satu dari lima tim dengan produktivitas terburuk.

Bahkan, tiga tim dengan torehan gol lebih sedikit dari United harus terdegradasi. Sebuah ironi yang menegaskan betapa buruknya efisiensi serangan tim berjuluk Setan Merah.

Kini, lembar baru dibuka. Ruben Amorim, pelatih asal Portugal yang dikenal dengan pendekatan modern dan taktis, mengusung formasi 3-4-2-1 sebagai skema utama. Dalam sistem ini, peran dua gelandang serang dan satu penyerang tengah menjadi sangat vital. Maka tak heran jika United bergerak cepat memburu pemain-pemain ofensif berkualitas dan yang terpenting, sudah terbukti di Premier League.

Langkah pertama dimulai dengan kepastian bergabungnya Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers. United harus mengaktifkan klausul rilis sebesar £62,5 juta demi memastikan sang pemain langsung ikut tur pramusim. Torehan 17 gol Cunha musim lalu di semua ajang jadi bukti kontribusi nyatanya.

Meski bukan penyerang tengah murni, Cunha dikenal agresif dalam menekan dan cerdik saat menyusup dari lini kedua.

Namun United tak berhenti di sana. Target selanjutnya adalah Bryan Mbeumo, winger serbabisa milik Brentford. Pemain 25 tahun itu tampil luar biasa musim lalu, mencetak 20 gol di Premier League sebuah pencapaian yang belum mampu dicapai satu pun pemain United dalam tiga musim terakhir.

BACA JUGA : Manchester United Siap Lelang Seluruh Pemain Utama, Termasuk Sang Kapten

Fleksibilitas posisi, kecepatan, dan kemampuan membuka ruang jadi alasan utama mengapa Amorim tertarik membawanya ke Old Trafford.

Dengan potensi duet Cunha dan Mbeumo di lini kedua serangan, United sudah terlihat lebih tajam. Namun satu posisi masih jadi tanda tanya besar, siapa ujung tombak utama mereka?

Rumor sempat menyebut nama-nama besar seperti Victor Osimhen dan Viktor Gyokeres. Tapi justru satu nama yang lebih “low-profile” kini mencuat, Ollie Watkins. Striker Aston Villa itu mungkin tak seglamor Osimhen, tapi statistik membuktikan bahwa ia adalah salah satu penyerang paling konsisten di Inggris saat ini.

Watkins mencetak 17 gol di Premier League musim lalu, melanjutkan tren produktifnya dalam dua musim sebelumnya 27 dan 16 gol. Artinya, dalam tiga musim terakhir, ia mencatat 60 gol liga, sebuah angka yang tak bisa dianggap remeh.

Yang menarik, Watkins punya sejarah menarik bersama Mbeumo. Keduanya pernah menjadi duet maut di Brentford sebelum karier mereka melesat ke level berbeda. Chemistry keduanya bisa jadi senjata rahasia yang mempercepat adaptasi lini depan United.

Dilansir dari bola.net, United kabarnya sudah memulai pendekatan awal ke pihak Aston Villa. Harga Watkins diperkirakan cukup tinggi, tetapi dinilai sebanding dengan performa dan kemampuannya untuk langsung menyatu dalam skema tim. Di usia 29 tahun, Watkins berada di puncak karier matang secara teknik, kuat secara fisik, dan tajam dalam insting mencetak gol.

Jika transfer Watkins dan Mbeumo terwujud, Ruben Amorim bisa menurunkan trio serang Cunha–Watkins–Mbeumo yang masing-masing mencetak dua digit gol musim lalu.

Kombinasi ini bukan hanya menjanjikan dari sisi statistik, tapi juga menawarkan variasi gaya bermain yang bisa membingungkan lawan, Cunha sebagai playmaker dinamis, Mbeumo sebagai pemecah pertahanan lewat sayap, dan Watkins sebagai predator modern di kotak penalti.

Tidak ada jaminan sukses, terutama dalam sepak bola Inggris yang keras dan penuh tekanan. Tapi jika ada saat yang tepat bagi United untuk bertaruh pada pengalaman dan konsistensi, momen itu adalah sekarang.

Dengan racikan Ruben Amorim dan deretan rekrutan berkualitas, Manchester United mungkin akhirnya bisa mengakhiri era stagnan dan kembali menakutkan di panggung tertinggi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *