Mahasiswa Unsil Demo di Bale Kota Tasikmalaya Tuntut Kepedulian Pemerintah terhadap Petani

demo unsil1
Mahasiswa Unsil Demo di Bale Kota Tasikmalaya Tuntut Kepedulian Pemerintah terhadap Petani. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

TASIKMALAYA – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang pintu masuk Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (23/9/2025). Aksi tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2025.

BACA JUGA : Warga dan Mahasiswa Parungponteng Segel Ruang Kerja Bupati Tasikmalaya, Ada Apa?

Bacaan Lainnya

Dalam aksinya, mahasiswa melakukan orasi dan menyampaikan sejumlah tuntutan terkait persoalan yang dihadapi petani di Tasikmalaya. Massa aksi juga memblokade Jalan Letnan Harun serta membawa berbagai atribut seperti poster, spanduk, hingga keranda mayat sebagai simbol matinya kepedulian pemerintah terhadap sektor pertanian.

Koordinator lapangan aksi, Alik Abidin, menegaskan bahwa kondisi pertanian di Tasikmalaya saat ini sangat kompleks dan kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

demo unsil2
Ratusan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang pintu masuk Bale Kota. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

“Banyak masalah yang belum teratasi, mulai dari alih fungsi lahan pertanian yang masif, ketiadaan peraturan wali kota yang melindungi petani, minimnya informasi pasar, hingga rendahnya keuntungan dari hasil produksi pertanian. Petani gurem dengan lahan sempit semakin kesulitan untuk bisa bertahan hidup,” ujarnya.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dinilai tidak berjalan maksimal. Menurut mereka, banyak petani yang gagal panen akibat banjir maupun kekeringan tidak mendapatkan kompensasi sebagaimana mestinya.

Kekecewaan juga disampaikan massa aksi karena Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, tidak menemui mereka secara langsung. Sebagai gantinya, mahasiswa mendesak agar Ketua DPRD Kota Tasikmalaya turun langsung untuk mendengarkan aspirasi.

“Ketidakhadiran Wali Kota menandakan bahwa pemerintah tidak berpihak kepada petani. Padahal sektor pertanian menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Kota Tasikmalaya,” kata Alik.

BACA JUGA : Balita Asal Tasikmalaya Tewas Terlindas Truk di Lamongan, Jenazah Dipulangkan ke Kampung Halaman

Aksi yang berlangsung sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WIB itu mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP. Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Kepala Dinas Pertanian sempat menemui massa. Hingga berita ini diturunkan, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (rzm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *