TASIKMALAYA – Puluhan anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari berbagai wilayah di Kabupaten Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bank BJB Cabang Rajapolah, Kamis (11/12/2025). Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang menilai pelayanan serta kebijakan administrasi Bank BJB kurang transparan dan belum memberikan kejelasan yang memadai.
Ketua LPM Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Supriadi, menyampaikan bahwa banyak keluhan masyarakat yang masuk terkait mekanisme layanan bank, terutama mengenai persyaratan dan prosedur administrasi yang dianggap tidak relevan ataupun memberatkan.
“Keluhan muncul karena masyarakat merasa tidak jelasnya mekanisme layanan. Misalnya terkait SK ASN yang dijadikan jaminan, penahanan angsuran hingga lima kali cicilan, serta syarat klaim pengobatan yang dinilai tidak relevan,” tegas Dedi saat berorasi.
Dedi menambahkan, Bank BJB perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk memperbaiki kecepatan respons dan kejelasan prosedur bagi para nasabah.
“Keterbukaan informasi sangat penting. Masyarakat meminta adanya informasi program atau kebijakan yang benar-benar bisa diakses dan dijelaskan secara transparan,” ujarnya.
Perwakilan manajemen Bank BJB Cabang Rajapolah yang menemui peserta aksi menyampaikan apresiasi atas berlangsungnya demonstrasi secara damai dan tertib. Pihak bank menegaskan komitmennya untuk menampung seluruh aspirasi yang disampaikan oleh LPM.
“Bank menghormati aspirasi yang disampaikan. Kami berkomitmen membuka ruang dialog dalam 1×24 jam setelah aksi ini,” jelas perwakilan manajemen.
Aksi ini diharapkan dapat menjadi pintu awal bagi perbaikan layanan perbankan, khususnya bagi masyarakat dan nasabah Bank BJB di Kabupaten Tasikmalaya. (Rizky Zaenal Mutaqin)












