EkonomiNasional

Koperasi Merah Putih, Langkah Nyata Transformasi Sosial di Pedesaan

×

Koperasi Merah Putih, Langkah Nyata Transformasi Sosial di Pedesaan

Sebarkan artikel ini
Foto/Net

TASIKMALAYAKU.ID – Pemerintah tak hanya berbicara soal ketahanan pangan atau pembangunan infrastruktur desa. Kini, lewat program Koperasi Merah Putih, pemerintah mendorong sebuah perubahan sosial yang lebih mendasar: memberdayakan masyarakat desa agar mandiri secara ekonomi.

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Banyubiru, 6 Mei 2025.

Program koperasi ini, katanya, bukan semata urusan bisnis, tapi gerakan sosial yang ingin membangun rasa percaya diri masyarakat desa untuk mengelola dan mengembangkan potensi wilayahnya sendiri.

BACA JUGA : Jaga Independensi! Desa Bersatu Tegaskan Koperasi Desa Merah Putih Bukan Alat Politik

“Kita ingin masyarakat desa bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan, tapi juga bisa mengelola usahanya, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi pengangguran dari desa itu sendiri,” ungkap Zulkifli.

Koperasi Merah Putih diproyeksikan menjadi tulang punggung ekonomi lokal, di mana masyarakat bisa membuka berbagai jenis usaha seperti peternakan, warung, atau usaha tani secara kolektif.

Namun yang lebih penting, menurut Zulkifli, adalah semangat gotong royong dan pengelolaan yang jujur dan bertanggung jawab.

“Koperasi harus dikelola dengan bijak. Jangan sampai terulang lagi kesalahan masa lalu di mana koperasi hanya jadi formalitas dan tidak menyentuh kebutuhan warga,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa verifikasi kebutuhan dan transparansi adalah kunci sukses koperasi ke depan.

Lebih jauh lagi, program ini juga diarahkan untuk mengikis kemiskinan struktural di desa, dengan memperkuat akses pada makanan bergizi, pendidikan yang layak, dan peluang usaha.

“Presiden ingin desa jadi tempat orang bangga tinggal, bukan tempat yang ditinggalkan,” tutur Zulkifli.

Dengan pendekatan berbasis komunitas, Koperasi Merah Putih diharapkan bukan sekadar program ekonomi, melainkan juga gerakan sosial yang mengubah cara pandang masyarakat terhadap pembangunan—dari sekadar penerima bantuan menjadi pelaku perubahan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *