TASIKMALAYA — Keraton Yogyakarta turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (PB XIII), pada Minggu, 2 November 2025.
Sebagai bentuk belasungkawa dan penghormatan, Keraton Yogyakarta menghentikan sejumlah aktivitas internal selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa, 2–4 November 2025.
BACA JUGA : 10 Jurusan S2 Paling Dibutuhkan Dunia Kerja hingga 2030, dari Jurusan Akuntansi sampai AI
“Selama masa berkabung, gamelan di kompleks keraton tidak akan dibunyikan,” demikian keterangan resmi dari pihak Keraton, dikutip dari tempo.co, (2/11/2025).
Selain penghentian aktivitas gamelan, pertunjukan wisata Srimanganti juga ditiadakan. Kompleks Kedhaton dan Wahanarata ditutup untuk pengunjung dan baru akan dibuka kembali pada Selasa, 4 November 2025. Sementara itu, paket Wisata Kagungan Dalem Tamansari tetap beroperasi seperti biasa mulai pukul 08.30 hingga 14.30 WIB.
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dikabarkan turut melayat ke Surakarta. Namun, Pranata Humas Ahli Madya Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menyebut belum menerima konfirmasi resmi terkait hal tersebut.
“Kami belum mendapatkan informasi soal itu (Sultan melayat ke Solo),” kata Ditya. Ia menambahkan, Sultan telah mengirimkan karangan bunga duka cita ke Keraton Surakarta sebagai bentuk penghormatan.
Diketahui, PB XIII wafat pada Minggu pagi pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Adik kandung almarhum, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng, mengungkapkan bahwa PB XIII telah menjalani perawatan sejak awal September 2025. Kondisi kesehatan beliau menurun setelah pelaksanaan upacara Adang Tahun Dal dan tradisi Kembul Bujana di Keraton Surakarta. (LS)
