Kabupaten Tasikmalaya

Keamanan Pasar Tradisional Kian Rawan: Aksi Pencurian Gas Elpiji di Singaparna Jadi Bukti Nyata

×

Keamanan Pasar Tradisional Kian Rawan: Aksi Pencurian Gas Elpiji di Singaparna Jadi Bukti Nyata

Sebarkan artikel ini
Foto/Net

TASIKMALAYAKU.ID – Pasar tradisional, yang selama ini menjadi nadi perekonomian masyarakat kecil, kini menghadapi tantangan baru, yakni rawannya tindak kriminal. Terbaru, aksi pencurian tabung gas Elpiji 3 kilogram terekam jelas oleh CCTV di Pasar Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, dan membuat warga serta pedagang cemas.

Dalam rekaman berdurasi 1 menit 14 detik yang viral sejak Rabu (7/5/2025), seorang pria tampak dengan santai mengambil tabung gas dari atas becak motor yang terparkir. Tak tampak ada rasa takut dari pelaku, yang diduga sudah terbiasa beraksi di lokasi serupa.

Kejadian itu berlangsung dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, saat sebagian pedagang baru memulai aktivitas. Momen rentan inilah yang kerap dimanfaatkan pelaku kejahatan.

BACA JUGA : Open Bidding Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Inilah Deretan Nama Yang Dinilai Layak Jadi Calon

Sayangnya, pengawasan dan sistem keamanan di banyak pasar tradisional seperti Pasar Singaparna masih sangat terbatas.

“Tidak ada penjagaan. Kamera pun seadanya. Pelaku bisa mondar-mandir tanpa ada yang menghalangi,” ujar Wahyu (39), salah satu pedagang setempat.

Polisi membenarkan kejadian tersebut. Kanit Reskrim Polsek Singaparna, Aipda Dwi Santoso, menyebut pihaknya tengah melakukan penyelidikan berdasarkan rekaman video dan informasi masyarakat. Namun, korban belum melapor secara resmi.

“Laporan resmi sangat kami perlukan agar penanganan bisa lebih cepat dan akurat,” katanya.

BACA JUGA : Krisis Regenerasi Mengintai! Pemkab Tasikmalaya Dikejar Waktu, Sembilan Jabatan Tinggi Bakal Kosong

Kasus ini menyoroti pentingnya peningkatan keamanan di pasar-pasar tradisional yang selama ini belum tersentuh teknologi dan pengawasan maksimal. Dengan nilai ekonomi yang tinggi dan aktivitas padat sejak dini hari, pasar semestinya mendapat perhatian lebih dari sisi keamanan.

Tanpa langkah konkret, pelaku kejahatan akan terus memanfaatkan celah tersebut, sementara para pedagang kecil harus terus hidup dalam ketakutan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *