Kabupaten Tasikmalaya

Hujan Deras Picu Longsor di Dua Kecamatan Tasikmalaya, Rumah Tertimpa dan Jalan Utama Sempat Terputus

×

Hujan Deras Picu Longsor di Dua Kecamatan Tasikmalaya, Rumah Tertimpa dan Jalan Utama Sempat Terputus

Sebarkan artikel ini
longsor tebing
Sebuah tebing rumah di Kampung Cipicung, Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya ambrol setelah diguyur hujan deras, (20/9/2025).

TASIKMALAYA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (20/9/2025) menyebabkan bencana longsor di dua kecamatan, yakni Leuwisari dan Cikalong. Peristiwa ini menimbulkan kerusakan pada rumah warga dan mengganggu akses transportasi, meski tidak menimbulkan korban jiwa.

BACA JUGA : Jaga Kondusivitas Kota Tasikmalaya, Satpol PP Gelar Razia Malam, Amankan 19 Wanita Tanpa Identitas   

Di Kecamatan Leuwisari, longsoran Tebing Penahan Tanah (TPT) terjadi di Kampung Cipicung, Desa Jayamukti. Material longsor menimpa sebuah rumah yang dihuni oleh satu keluarga. Beruntung, seluruh penghuni selamat dan tidak mengalami luka.

Ketua Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menjelaskan longsor tersebut dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi.

“Kejadian ini murni disebabkan oleh faktor alam, yaitu curah hujan yang sangat lebat,” ujar Jembar, Minggu (21/9/2025).

longsor tebing
Sebuah tebing rumah di Kampung Cipicung, Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya ambrol setelah diguyur hujan deras, (20/9/2025).

Menindaklanjuti laporan warga, tim gabungan dari Tagana, Relawan Penanggulangan Bencana (RPB), Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), serta aparat Desa Jayamukti segera diterjunkan ke lokasi. Mereka melakukan asesmen awal untuk mengetahui tingkat kerusakan dan kebutuhan mendesak bagi keluarga terdampak.

“Kami langsung berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk masyarakat setempat, untuk memastikan penanganan darurat berjalan lancar,” kata Jembar. Ia menambahkan bahwa fokus utama saat ini adalah memenuhi kebutuhan dasar keluarga terdampak dan memastikan lingkungan sekitar aman dari potensi longsor susulan.

Selain di Leuwisari, bencana longsor juga melanda Kecamatan Cikalong pada hari yang sama. Sebuah tebing setinggi 5 meter di jalur utama Pancatengah menuju Desa Kalapagenep ambrol dan menimbun badan jalan. Material tanah menutup jalur sepanjang 15 meter, dengan lebar sekitar 15 meter, dan ketebalan hampir 1 meter.

Kondisi ini menyebabkan akses utama warga sempat terputus. Petugas gabungan dari Tagana, relawan, dan unsur pemerintah segera berjibaku membersihkan material longsor. Namun, proses evakuasi sempat terhambat karena tanah terus bergeser dan adanya rembesan air dari tebing.

“Material longsor cukup besar sehingga butuh waktu untuk membersihkannya. Kondisi tanah yang labil membuat petugas harus ekstra hati-hati,” jelas Jembar.

Setelah melalui upaya pembersihan yang intensif, jalur penghubung Pancatengah–Kalapagenep akhirnya bisa kembali dilalui. Meski begitu, warga diimbau tetap waspada karena potensi longsor susulan masih mungkin terjadi apabila hujan deras kembali turun.

Pemerintah daerah bersama berbagai unsur relawan kini terus memantau kondisi di lapangan. Mereka juga berharap dukungan dari masyarakat maupun pihak swasta agar proses penanganan darurat hingga pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *