Kota Tasikmalaya

HIMKI Priangan Timur Dorong Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal

×

HIMKI Priangan Timur Dorong Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini
HIMKI lahir dari semangat kebersamaan untuk mengangkat potensi lokal. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

TASIKMALAYA – Upaya memperkuat ekonomi kreatif di wilayah Priangan Timur terus digencarkan oleh Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Organisasi yang mewadahi para pengrajin dan pelaku usaha lokal ini tengah menyiapkan langkah besar melalui gelaran Bambu Fest, sebuah festival yang akan menampilkan produk-produk unggulan dari berbagai daerah di Priangan Timur.

BACA JUGA : Ratusan Anggota PKS Ikuti Kemah Bhakti Batalyon Sukapura di Tasikmalaya

Ketua DPD HIMKI Priangan Timur, Maman Mustarom, mengatakan bahwa keberadaan HIMKI bukan sekadar wadah bisnis, melainkan simbol kolaborasi antar-pelaku industri kreatif di daerah. Menurutnya, HIMKI lahir dari semangat kebersamaan untuk mengangkat potensi lokal yang selama ini menjadi kekuatan ekonomi masyarakat.

“Kami bukan hanya asosiasi bisnis, tapi simbol kerja sama antara pengusaha, pengrajin, dan pekerja kreatif,” ujar Maman, Jumat (10/10/2025).

HIMKI Priangan Timur berdiri dua tahun lalu dan kini mencakup enam wilayah, yakni Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Banjar, serta Pangandaran. Di daerah-daerah ini, potensi bahan baku alam seperti bambu, kayu, dan serat alam menjadi tumpuan utama industri kerajinan dan meubel.

HIMKI lahir dari semangat kebersamaan untuk mengangkat potensi lokal. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

Maman menjelaskan, HIMKI berkomitmen untuk mendorong agar produk-produk lokal mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Identitas budaya dan keunikan bahan alami menjadi nilai lebih yang diandalkan.

“Kami ingin memastikan produk meubel dan kerajinan Indonesia diakui dunia, kuat dengan identitas budaya, bermutu tinggi, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sebagai langkah nyata, HIMKI tengah menyiapkan Bambu Fest, yang dijadwalkan berlangsung pada akhir 2025 atau awal 2026. Festival ini akan mempertemukan pelaku UMKM, pengrajin, desainer, dan komunitas kreatif untuk menampilkan karya terbaik dari bambu, kayu, mendong, hingga serat alam.

“Bambu Fest kami gagas untuk menjadi ajang promosi sekaligus ruang kolaborasi. Kami ingin menunjukkan bahwa produk berbasis alam ini tidak kalah dengan industri modern,” kata Maman.

Selain itu, HIMKI juga membuka peluang bagi berbagai komunitas dan pelaku usaha untuk bergabung. Saat ini, HIMKI Priangan Timur telah memiliki 65 anggota dari berbagai latar belakang, mulai dari pengrajin bambu dan kayu hingga pembuat meubel dan handicraft.

Maman menilai, dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat, sektor industri kreatif ini dapat menjadi tulang punggung ekonomi baru di Priangan Timur.

“Kami berharap pemerintah juga ikut memperhatikan dan mendukung keberadaan HIMKI, karena inilah wajah ekonomi kreatif Priangan Timur yang sesungguhnya,” pungkasnya. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *