TASIKMALAYA – Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menegaskan peringatan Hari Tani Nasional ke-65 bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk menghormati lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria 1960 sekaligus refleksi atas peran besar petani dalam menjaga ketahanan pangan.
BACA JUGA : Mahasiswa Unsil Demo di Bale Kota Tasikmalaya Tuntut Kepedulian Pemerintah terhadap Petani
“Ini tonggak penting reformasi agraria di Indonesia, sekaligus mengingatkan betapa besar jasa petani bagi bangsa,” ujar Viman dalam rangkaian kegiatan Hari Tani Nasional di Tasikmalaya, Rabu (24/9/2025).
Di tingkat kota, peringatan dilaksanakan dengan menghadirkan sarasehan pembangunan pertanian, ekspo produk pertanian, temu usaha, hingga Gerakan Pasar Murah (GPM).
Menurut Viman, forum-forum tersebut bertujuan melahirkan gagasan peningkatan produktivitas di tengah perubahan iklim, membuka akses pasar dan permodalan, serta menjaga stabilitas harga pangan di daerah.
Data 2025 menunjukkan sekitar 65 persen wilayah Kota Tasikmalaya atau 11.298 hektar masih berupa lahan pertanian, terdiri dari 4.831 hektar sawah dan 6.467 hektar lahan non-sawah. Jumlah petani mencapai 37.762 orang dengan 722 kelompok tani dan 64 gabungan kelompok tani (gapoktan).
“Ini modal besar yang harus terus dikembangkan agar pertanian Tasikmalaya berdaya saing dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sebagai wujud dukungan, Pemkot Tasikmalaya juga menyerahkan bantuan berupa benih padi, bibit hortikultura, calon induk ikan Nila Nirwana, alat pertanian, hingga sarana peternakan. Bantuan tersebut, kata Viman, merupakan komitmen pemerintah meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani. (rzm)