Nasional

Hari ke-39, Sebanyak 175 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia: Mayoritas Mengalami Penyakit Jantung

×

Hari ke-39, Sebanyak 175 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia: Mayoritas Mengalami Penyakit Jantung

Sebarkan artikel ini
jemaah haji
Foto: Dokumentasi Kemenkes RI

TASIKMALAYA – Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji 2025 terus bertambah. Hingga hari ke-39, tercatat 175 jemaah wafat di Tanah Suci. Sebagian besar merupakan peserta haji reguler, menurut data resmi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Dalam keterangan pers yang disampaikan di Makkah, Kepala Bidang Kesehatan PPIH, dr. Imran, menjelaskan bahwa 170 dari total korban berasal dari kloter reguler, sedangkan 5 lainnya adalah jemaah haji khusus.

“Data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan menunjukkan angka kematian jemaah Indonesia telah mencapai 175 orang,” ujar dr. Imran, seperti dikuti dari garudatv.

Penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak, dengan 77 kasus tercatat sebelum jemaah wafat. Selain itu, infeksi berat yang berujung pada kegagalan organ vital menyebabkan 15 kematian, disusul 11 kasus gangguan pernapasan akut, dan 11 kematian akibat dehidrasi.

Kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi serta aktivitas ibadah yang padat disebut memperburuk kondisi jemaah, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis.

BACA JUGA : Pemkab Tasikmalaya Alihkan Fokus Anggaran untuk Infrastruktur, Cecep: Tidak Bisa Ditunda

Meski angka kematian masih tinggi, tren menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama di tahun 2024, 190 jemaah dinyatakan wafat.

PPIH menyatakan terus memperkuat langkah preventif, mulai dari edukasi kesehatan, pemantauan ketat bagi jemaah berisiko tinggi, hingga pemberian cairan secara berkala.

“Kami terus berupaya semaksimal mungkin menjaga kesehatan jemaah dan berharap mereka dapat menyelesaikan ibadah serta kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat,” imbuh dr. Imran.

PPIH juga mengimbau keluarga di Indonesia untuk mendukung secara moril dengan doa dan komunikasi aktif, sembari tetap mengikuti perkembangan kondisi jemaah melalui kanal resmi Kementerian Agama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *