TASIKMALAYA – Harga emas dunia masih stabil di kisaran US$ 4.180 per ons troi pada Kamis (13/11/2025). Logam mulia ini bertahan di level tertinggi dalam tiga minggu terakhir, didorong oleh ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya keyakinan investor terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (The Fed).
BACA JUGA : Harga Emas Antam 12 November 2025 Diprediksi Terus Naik, Tembus Rp2,39 Juta per Gram
Stabilnya harga emas juga terjadi di tengah kabar bahwa penutupan pemerintahan AS (government shutdown) akan berakhir. DPR AS telah menyetujui langkah pendanaan sementara yang kini menunggu tanda tangan Presiden Donald Trump.
Meski begitu, Gedung Putih memperingatkan bahwa laporan resmi mengenai lapangan kerja dan inflasi bulan Oktober kemungkinan tertunda. Kedua indikator ini sangat penting karena menjadi tolok ukur utama dalam menilai kesehatan ekonomi AS.

Mengutip data Tradingeconomics dari kontan.co.id, laporan tenaga kerja swasta menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di AS mulai memangkas jumlah pekerja dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini menandakan pelemahan pasar tenaga kerja dan memicu ekspektasi bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Para pelaku pasar kini memperkirakan probabilitas sebesar 65% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan depan. Dengan sentimen tersebut, harga emas naik hampir 5% sepanjang pekan ini, seiring keyakinan bahwa The Fed masih memiliki ruang untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter. (LS)












