TASIKMALAYA – Malam yang seharusnya tenang di sebuah kos di Kota Mataram berubah mencekam. Seorang mahasiswa asal Sumbawa, berinisial FR, mengalami luka serius setelah ditebas menggunakan parang oleh pria berinisial SR alias Sahrul (26), warga Kabupaten Bima.
Peristiwa memilukan ini bermula dari hal yang sepele yakni persoalan perempuan. Sahrul menghubungi kekasih FR lewat telepon. Sang pacar merasa risih dengan nada bicara Sahrul yang tidak menyenangkan, lalu melaporkannya kepada FR.
Tersinggung dan terbakar emosi, FR langsung menghubungi Sahrul. Cekcok pun tak terhindarkan. Keduanya sepakat untuk bertemu di kawasan Ampenan pada Kamis malam (3/7/2025). Namun, pertemuan yang direncanakan tak berjalan sebagaimana mestinya. FR justru mengutus temannya menemui Sahrul.
Merasa tidak dihargai, amarah Sahrul memuncak. Dalam pengaruh alkohol usai pesta minuman keras, ia memutuskan mencari FR langsung ke tempat kosnya. Malam itu, emosi dan alkohol berpadu menjadi kombinasi yang berbahaya.
BACA JUGA : TNI AU Buka Rekrutmen Bintara PK Gelombang II 2025: Kesempatan Berkarier di Langit Nusantara
Tanpa banyak bicara, Sahrul menampar FR. Tak puas hanya dengan tamparan, ia mengayunkan parang ke arah lengan kiri korban. Darah pun mengucur. FR menjerit kesakitan, lengan kirinya robek hingga harus mendapat 15 jahitan.
Sahrul kemudian kabur. Tapi pelariannya tak berlangsung lama. Polisi berhasil menangkapnya keesokan harinya, Jumat malam (4/7), di wilayah Gomong, Mataram.
Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Mataram, Ipda Ida Bagus Sadwika, membenarkan kejadian tersebut. “Pelaku sudah kami amankan. Saat ini sedang dalam proses hukum lebih lanjut,” ujarnya kepada wartawan, dikutip dari detik.com.
Kekerasan yang dipicu oleh emosi dan dipanaskan oleh alkohol kembali menjadi sorotan. Kasus ini menjadi pengingat bahwa persoalan pribadi, bila tidak diselesaikan dengan kepala dingin, bisa berubah menjadi tragedi. (LS)