Kota Tasikmalaya

Falhan Basya Siap Pimpin DKKT Tasikmalaya, Usung 4 Gagasan Transformasi Seni

×

Falhan Basya Siap Pimpin DKKT Tasikmalaya, Usung 4 Gagasan Transformasi Seni

Sebarkan artikel ini
Musisi Tasikmalaya, Falhan Basya. Foto: istimewa

TASIKMALAYA — Menjelang berakhirnya masa kepengurusan Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) periode 2020–2025, geliat para pelaku seni di Kota Tasikmalaya kembali terasa.

BACA JUGA : PP Japati Tasikmalaya Pimpin Aksi Bela Palestina, Seruan Kemanusiaan Menggema di Taman Kota

Agenda Gempungan Seniman Kota Tasikmalaya 2025 disebut akan menjadi momentum strategis dalam menentukan arah baru wajah kesenian Tasikmalaya.

Salah satu figur yang mulai mencuri perhatian adalah Falhan Basya (48), musisi senior yang telah lama berkecimpung di dunia seni Tasikmalaya dan kini digadang-gadang maju sebagai calon Ketua DKKT.

Ditemui di sela acara Musik Tasik Oktober Festival di Komplek Dadaha, Minggu malam (12/10/2025), Falhan berbagi motivasi dan visi besar yang mendorongnya maju dalam kontestasi tersebut.

Menurutnya, kecintaan terhadap musik telah tumbuh sejak medio 1990-an, saat band-band lokal Tasikmalaya bermunculan dengan semangat festival.

“Berawal dari era 90-an, saya merasa bermusik itu bukan sekadar hobi, tapi jalan hidup. Saat itu kota ini sedang ramai band-band ‘pestipalan’, dan saya sangat terinspirasi oleh debut konser Slank. Dari situlah saya mantap menapaki jalur musik di kota tercinta ini,” tutur Falhan.

Musisi Tasikmalaya, Falhan Basya. Foto: istimewa

Seiring perjalanan kariernya, Falhan mulai memperhatikan dinamika kesenian lain di luar musik. Ia menilai, meski kehadiran Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya (1998) dan pembentukan DKKT (2015) menjadi tonggak penting, keduanya belum sepenuhnya merepresentasikan aspirasi seniman daerah.

“Sudah satu dekade DKKT berdiri, tapi saya merasa belum ada rangsangan signifikan bagi pelaku maupun penikmat seni,” ungkapnya.

Kini, melalui pencalonannya, Falhan membawa empat gagasan besar untuk mentransformasi ekosistem seni Tasikmalaya menuju periode 2025–2030.

Empat Gagasan Transformasi Falhan Basya untuk DKKT 2025–2030

1. Digitalisasi dan Royalti Seumur Hidup bagi Seniman

Falhan berkomitmen membangun platform digital DKKT sebagai agregator pengarsipan dan pemasaran karya seni. Melalui sistem ini, seniman dapat memperoleh royalti seumur hidup dan memperluas jangkauan karya mereka ke publik yang lebih luas.

2. Jaminan Sosial dan Kesehatan bagi Seniman

Kesejahteraan pelaku seni, menurutnya, kerap diabaikan. Ia berencana menggandeng BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan melalui skema Tenaga Kerja Non Upah (TKNUP).

“Harapannya, seniman Tasikmalaya dapat menikmati masa tua yang nyaman dan terjamin,” tegasnya.

3. DKKT sebagai Tuan Rumah Pagelaran Nasional dan Internasional

Ia ingin menjadikan Tasikmalaya sebagai kota festival seni berskala nasional hingga internasional yang diharapkan memberi efek domino terhadap ekonomi kreatif dan pariwisata lokal.

4. Mediator dan Promotor Seniman Tasikmalaya

DKKT, menurut Falhan, harus menjadi jembatan antara pelaku seni lokal dengan jejaring nasional maupun internasional.

“Kami ingin seniman Tasikmalaya tak hanya tampil di rumah sendiri, tapi juga bisa keliling Indonesia bahkan dunia,” ujarnya.

Falhan menegaskan, seluruh gagasan itu bersifat terbuka dan dapat diteruskan siapapun yang terpilih nantinya.

“Yang terpenting, Dewan Kesenian harus terus bergerak demi kesejahteraan dan keberlanjutan dunia seni di Tasikmalaya,” ucapnya.

Sementara itu, musisi Tasikmalaya Adi Bewok, yang turut hadir di acara yang sama, menyoroti masih lemahnya sentuhan DKKT terhadap kalangan musisi.

“Selama ini DKKT lebih banyak di teater dan sastra. Kami para musisi seperti anak tiri,” ujarnya kritis.

Adi berharap, ke depan DKKT lebih inklusif terhadap semua cabang seni.

“Harusnya semua kalangan tahu arah gerak kesenian Tasikmalaya. Apa pun programnya, kita harus terbuka dan saling dukung,” tambahnya.

Meski begitu, Adi menilai Falhan sebagai sosok yang matang dan idealis.

“Aang (sapaan Falhan) sekarang jauh lebih bijak dan dewasa. Dia punya nilai positif sebagai calon pemimpin,” katanya.

“Kalau dia terpilih, saya siap mendampingi. Kita ingin sama-sama menghidupkan dunia seni Tasikmalaya.”

Menjelang Gempungan Seniman Kota Tasikmalaya 2025, banyak pihak berharap DKKT periode 2025–2030 mampu menghadirkan pemimpin yang mengayomi seluruh cabang seni musik, teater, tari, sastra, rupa, hingga media.

Dengan gagasan inovatif seperti yang diusung Falhan Basya, serta semangat kolaborasi seniman muda dan senior, DKKT diharapkan menjadi motor utama kebangkitan kesenian Tasikmalaya di era digital dan ekonomi. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *