TASIKMALAYAKU.ID – Perjalanan dini hari tiga santri Pondok Pesantren Daruttauhid berakhir tragis di Jalan Jogja-Wates, tepatnya di Kalurahan Sukoreno, Sentolo, Rabu (28/5/2025) sekitar pukul 02.50 WIB. Sebuah mobil Kijang Innova yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tunggal, mengakibatkan satu santri meninggal dunia dan satu lainnya luka berat.
Mobil yang ditumpangi ketiganya, R (pengemudi), MFA (25) asal Lampung, dan MAA (18) asal Bayan, Purworejo, melaju dari arah Sentolo menuju Purworejo. Ketiganya merupakan santri aktif di Pondok Pesantren Daruttauhid, Kedungsari.
Petaka terjadi saat kendaraan melewati jalan menikung dan menurun di depan area SPBE Sentolo dan PT ODIXA Pharma. Diduga karena mengantuk, pengemudi R kehilangan kendali. Mobil keluar jalur, menabrak tembok taman, kemudian terpental kembali ke badan jalan dan terguling. Kendaraan berhenti dalam posisi miring di tengah jalan.
BACA JUGA : Tak Ada Lagi Batasan Usia, Menaker Terbitkan SE Larangan Diskriminasi Kerja
R, yang juga santri, meninggal di lokasi karena cedera parah di kepala. MFA mengalami luka cukup serius di bagian wajah, sedangkan MAA dinyatakan selamat tanpa luka berarti.
Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan, menyampaikan bahwa tidak satu pun dari ketiga santri tersebut mengenakan sabuk pengaman.
Polisi juga tidak menemukan kelengkapan surat kendaraan maupun surat izin mengemudi dari pengemudi.
Diduga, R belum mengenal medan jalan dengan baik dan memacu kendaraan hingga kecepatan sekitar 80 km/jam pada saat kecelakaan terjadi.
Jenazah R dievakuasi ke RSUD Nyi Ageng Serang, sementara MFA dirawat intensif di RS Queen Latifa. “Innova tunggal”, kata Tanto, seperti dikutif dari kompascom.
Polisi kini masih menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan kronologi dan penyebab pasti kecelakaan.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam, tak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi komunitas pesantren yang kehilangan salah satu santri terbaiknya dalam perjalanan dini hari yang seharusnya aman. (*)