Kabupaten Tasikmalaya

Dua Tahun Terbengkalai, Perpustakaan SDN 3 Sukajadi Kecamatan Cisayong Belum Juga Dibangun

×

Dua Tahun Terbengkalai, Perpustakaan SDN 3 Sukajadi Kecamatan Cisayong Belum Juga Dibangun

Sebarkan artikel ini
sdn sukajadi1
Kondisi ruangan perpustakaan SDN 3 Sukajadi terbengkalai. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

TASIKMALAYA – Sudah dua tahun berlalu sejak bangunan Perpustakaan SD Negeri 3 Sukajadi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya ambruk akibat diterjang angin kencang. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda pembangunan kembali dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala SDN 3 Sukajadi, Efi Husni Rahmat, S.Pd mengungkapkan bahwa sesaat setelah kejadian, sejumlah pihak terkait memang sempat datang untuk melakukan asesmen. Beberapa instansi yang hadir di antaranya dari Kecamatan Cisayong, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa.

“Waktu itu ada dari Kecamatan, dari Dinas Pendidikan, PUPR, BPBD, bahkan dari Dompet Dhuafa juga datang ke sekolah. Namun sampai hari ini, belum ada satu pun yang terealisasi,” tegas Efi kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya,  (13/7/2025).

Menurut Efi, secara fungsional keberadaan ruang perpustakaan memang bukan kebutuhan paling mendesak, karena kegiatan literasi masih bisa dilaksanakan di ruang kelas. Namun, ketiadaan ruang perpustakaan membuat penyimpanan dan pengamanan buku menjadi tidak optimal.

BACA JUGA : Gema Muharram 1447 H di Desa Sukaraharja Cisayong: Thablig Akbar dan Santunan Anak Yatim Warnai Peringatan Tahun Baru Islam

“Memang tidak terlalu mendesak, namun juga dibutuhkan untuk menyimpan buku supaya terawat dan tersimpan rapi. Kalau seperti saat ini, buku berceceran di mana saja,” lanjutnya.

Ia menyebutkan, kondisi tersebut menyulitkan siswa dan guru ketika mencari buku yang dibutuhkan untuk pembelajaran. Minimnya ruang penyimpanan berdampak pada kurang maksimalnya pemanfaatan buku bacaan di sekolah tersebut.

Tak hanya bangunan perpustakaan, Efi juga menyampaikan bahwa sekolahnya sangat membutuhkan bantuan lain, seperti penataan lapangan serta pembangunan benteng sekolah. Menurutnya, penataan lapangan diperlukan agar aktivitas siswa lebih aman dan nyaman. Sementara benteng atau pagar sekolah sepanjang 70 meter persegi dibutuhkan untuk menjaga keamanan dan batas area sekolah.

“Jadi selain perpustakaan, kami juga berharap bantuan untuk penataan lapang dan benteng sekolah, kurang lebih sepanjang 70 meter persegi,” jelasnya.

Pihak sekolah berharap Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, segera mengambil langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.

“Kami berharap ada perhatian serius, karena ini berkaitan langsung dengan kenyamanan dan kelancaran proses pembelajaran siswa,” pungkas Efi. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *