Ekonomi

Dua Bank Syariah Baru Siap Ramaikan Industri, Spin-Off BTN dan CIMB Niaga Jadi Sorotan

×

Dua Bank Syariah Baru Siap Ramaikan Industri, Spin-Off BTN dan CIMB Niaga Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Foto/Net

TASIKMALAYAKU.ID – Industri perbankan syariah di Indonesia bakal makin seru! Dalam waktu dekat, dua pemain baru akan meramaikan pasar lewat proses pemisahan unit usaha syariah (UUS) dari bank konvensional induknya, alias spin-off.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan dua bank syariah baru ini punya prospek cerah. Meski belum bisa menyaingi Bank Syariah Indonesia (BSI) yang asetnya sudah tembus Rp 401 triliun per Maret 2025, keduanya tetap masuk kelas berat.

“Belum sebesar BSI, tapi dalam jangka menengah bisa mendekati. Ada dua bank yang segera spin-off,” kata Mahendra, dikutip dari Kontan.

Sayangnya, Mahendra belum mau buka nama siapa saja banknya. Tapi petunjuknya cukup jelas — dua bank ini sedang memfinalisasi proses pemisahan.

Salah satu nama yang sudah santer terdengar adalah BTN. Unit syariahnya, BTN Syariah, kini mengelola aset sebesar Rp 61,19 triliun dan telah mengakuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS). Nantinya, BVIS akan menjadi wadah resmi bagi BTN Syariah untuk berdiri sebagai bank syariah penuh.

BACA JUGA : Agnez Mo Disalahkan Soal Kasus Lagu “Bilang Saja”, Armand Maulana Geram: Musisi Bisa Saling Sikat!

Menurut Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, proses perizinan ke OJK sudah berjalan. BTN juga sedang menyusun dokumen dan kajian tambahan dengan bantuan konsultan.

“Target kami, spin-off rampung akhir Oktober 2025,” jelasnya.

Setelah itu, nama perusahaan akan berganti, dan seluruh aset BTN Syariah akan dialihkan ke BVIS.

Kalau BTN lewat jalur akuisisi, beda cerita dengan CIMB Niaga. Bank ini memilih mendirikan bank syariah baru dari nol bernama PT Bank CIMB Niaga Syariah. Mereka bekerja sama dengan PT Commerce Kapital untuk mewujudkannya.

Per Maret 2025, aset UUS CIMB Niaga mencapai Rp 64,77 triliun, menjadikannya unit syariah terbesar kedua setelah BSI. CIMB menargetkan izin operasional turun pada Oktober 2025, dengan rencana mulai beroperasi Mei 2026.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, menyebut semua persiapan sudah matang.

“Tim proyek sudah terbentuk, desain bisnis sudah siap. Sekarang tinggal tunggu izin OJK,” ujarnya.

Nantinya, CIMB Niaga Syariah akan tetap di bawah grup CIMB, dengan struktur Kelompok Usaha Bank (KUB). Modal awal juga sudah disiapkan oleh induknya.

Meskipun pertumbuhannya positif, pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih mini — baru 7,42% per Maret 2025, dengan total aset Rp 960,82 triliun.

Top 3 bank syariah berdasarkan aset:

  1. BSI – 41,73%

  2. UUS CIMB Niaga – 6,74%

  3. UUS BTN – 6,36%

OJK terus mendorong percepatan spin-off agar bank syariah punya keleluasaan untuk berkembang lebih agresif dan fokus pada layanan berbasis prinsip syariah.

Dengan dua nama besar seperti BTN dan CIMB Niaga masuk ke ranah bank syariah penuh, persaingan di industri ini bakal makin ketat. Harapannya, masyarakat jadi punya lebih banyak pilihan layanan keuangan syariah yang kompetitif dan inovatif.

Spin-off bukan cuma soal regulasi — ini adalah peluang besar untuk mendorong pertumbuhan dan membuktikan bahwa perbankan syariah punya masa depan cerah di Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *