TASIKMALAYA – “Runtut Raut Sauyunan, Kacai Jadi Saleuwi, Kadarat Jadi Salogak.” Filosofi Sunda ini menjadi kompas Sultan Rohidin dalam menata organisasi kemasyarakatan Dharma Siliwangi Nusantara (DSN). Bagi Sultan, ajaran ini mengisyaratkan pentingnya persatuan, saling membantu, dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat.
Prinsip tersebut kini menjadi motor penggerak DSN. Tidak heran jika ormas yang baru berusia dua tahun ini cepat diterima masyarakat Jawa Barat.
“Pengurus dan anggotanya berasal dari aktivis berpengalaman,” ujar Sultan.

Sebagian besar anggota DSN pernah aktif di Partisan Siliwangi dan Pejuang Siliwangi Indonesia. Perubahan menjadi DSN dilakukan sebagai strategi pengembangan organisasi yang selaras dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat. Sultan mengingatkan seluruh anggota untuk menjaga kekompakan dan mengedepankan musyawarah mufakat.
BACA JUGA : Pemkot dan Polres Tasikmalaya Musnahkan 5.654 Botol Miras dan Narkotika Jelang HUT RI ke-80
Berdiri pada 2023, DSN hadir untuk merekonstruksi warisan semangat budaya leluhur. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika menjadi pijakan, tanpa membedakan agama, suku, bahasa, dan budaya. Dengan mengedepankan kebhinekaan, DSN kini berkembang menjadi ormas profesional yang disukai masyarakat di berbagai daerah.
Sebagai Ketua Umum, Sultan Rohidin selalu menekankan pentingnya kepemimpinan sejati. Pemimpin harus mengedepankan budi pekerti, akhlak mulia, dan perilaku terpuji. Setiap langkah harus mencerminkan nilai Dharma dan Siliwangi sebagai simbol kehormatan.
“Pemimpin sejati harus berprinsip One Law, One Justice. Satu hukum dan satu keadilan adalah landasan untuk menegakkan hak asasi manusia secara utuh,” tegasnya.
Meskipun masih muda, DSN telah memiliki jaringan luas di Indonesia. Teranyar, pada 8 Agustus 2025, Sultan meresmikan kepengurusan DPD DSN Kota Bekasi periode 2025–2030. Susunan pengurus antara lain: Dewan Pertimbangan Dr. Tri Adhianto, Dewan Pembina Walikota Bekasi, Kodim Kota Bekasi, Kapolresta Kota Bekasi, dan Kajati Kota Bekasi. Ketua Dewan Paguron Salmet Yuliarto, Ketua Dewan Pakar H. Abdul Manan, Ketua Pengurus Harian Habib Abdullah Asegaf, Sekretaris Gono Saputro, serta Bendahara Hj. Rahmi Emilia, SE.
Sultan berharap kepengurusan DPD DSN dapat memegang teguh filosofi Sunda tersebut.
“Jadikan DSN sebagai wadah untuk merangkul, bukan memukul, menyayangi, bukan menyakiti. Dengan cara inilah ormas akan dinanti dan dirindukan masyarakat,” tutupnya. (DD)